Sahabat,
Pernah
merasakan kehilangan ?
Sudah
bisa dipastikan, jawaban semua para sahabat pasti hampir sama "PERNAH".
Trus,
yang kehilangan apa ya ?
Waahh
jawabannya bisa dipastikan berbeda-beda.
"Kehilangan"
sebuah kata yang kalau kita diijinkan bisa memilih, tidak mau atau jangan
pernah terjadi pada diri kita. Yuk, kita coba membahasnya disini.
Kehilangan
dapat kita bagi menjadi dua kategori, yaitu :
1.
Kehilangan Materi :
Kehilangan harta benda/sesuatu barang
2.
Kehilangan Immateri
Kehilangan yang sifatnya bukan benda/barang tetapi bersifat rohani/spritual
Untuk
memudahkan perbedaan dari kehilangan materi dan kehilangan immateri kita buat
contoh sederhana dari keduanya, sebagai contoh :
1.
Kehilangan materi : kehilangan uang, mobil, baju, kolor di jemuran atau sendal
jepit de-el-el.
2.
Kehilangan immateri : kehilangan akal sehat, kehilangan kepercayaan pada orang
lain, kehilangan rasa percaya diri, sakit hati, patah hati atau bahkan
kehilangan harga diri de-el-el.
# semua juga sudah tau jeng (*hehe biarin)
Haiii didalam tas cuma ada diapers yang ada pup-nya loh ! * hiks rasain lo |
Kehilangan
materi termasuk kehilangan yang kadangkala kita bisa mentolerir-nya atau
menerimanya dengan mudah meski pada awalnya pasti membuat kita merasa gondok juga sih. Terus bagaimana juga
dengan kehilangan immateri ? apakah kita mudah menerimanya juga atau bahkan
sulit untuk mentolerirnya ? yuk, kita lanjut.
Kehilangan
immateri menurut saya lebih sulit kita menerimanya ketimbang kehilangan materi
sendiri. Kehilangan immateri kaitannya erat dengan materi. Pengertian
sederhananya adalah materi ada karena immateri ada atau sebaliknya immateri ada
karena materi ada. Jadi keduanya saling berhubungan dan Immateri terkait
erat dengan materi, karena Immateri memerlukan materi untuk bisa
diungkapkan.
Saya
punya contoh cerita bagaimana keterkaitan immateri dan materi ini. Ini dia
ceritanya ; cerita tentang persahabatan teman saya di sekolah menengah atas
dulu. Sebutlah Lita dan Tuti mereka bersahabat cukup kental sejak sekolah
dasar, menengah pertama hingga menengah atas . Persahabatan mereka bisa
dibilang tak mungkin terpecahkan atau hancur oleh apapun juga, tapi apa itu
benar ? pertanyaan tersebut kemudian terjawab setelah terciumnya ada
perselingkuhan diantara mereka. Siapa yang berselingkuh ? hehe sebentar. Ini
memang cerita klasik, ceritanya sama dari jaman kuda gigit besi hingga kuda
gigit roti. Diawali dengan Lita yang mulai memiliki pacar sebutlah bernama
Budi, ditengah hubungan pacaran yang manis itu ternyata ada orang ketiga
diantara mereka, orang ketiganya ternyata adalah Tuti sendiri. Diam-diam Tuti
menyusup diantara pasangan kekasih ini menggoda sang arjuna pujaan hati. Tak
bisa dipungkiri Tuti menyukai Budi, dan ini tidak pernah disadari Lita.
Persahabatan mereka yang awalnya ajib bener itu akhirnya menjadi hancur
berantakan. # basi, sudah bisa ditebak !! (hehe tapi itu kenyataannya).
Kehilangan
immateri sedang dirasakan Lita, karena ia sudah kehilangan cinta Budi
dan kehilangan kepercayaan pada Tuti. Nah kehilangan immateri ini
materinya adalah Budi/benda (Budi disini sifatnya sebagai
benda/materi). So, sekarang kita sudah bisa melihat benang merah dari
immateri dan materi, mengapa kehilangan immateri itu terkait erat dengan
materi. # Paham kan ?! (* sudah ! ) siiip deh, pintar semua.
Nah
bagaimana dengan salah satu kehilangan immateri yang bernama "kehilangan
harga diri" ?
Harga diri yang seperti apa sih atau
yang bagaimana yang mesti kita pertahankan atau perjuangkan ?
Saya tunggu pendapat, tanggapan atau
pengalaman sahabat blogger tentang yang satu ini.
Saya yakin masukan dari sahabat blogger
bisa menambah wawasan kita semua.
Akhir kata saya ucapakan terimakasih.
# asik, gue bisa serius juga neh.
Salam,
Cha2