Translator

Tampilkan postingan dengan label challenge myself. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label challenge myself. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Februari 2018

Dilan 1990


Ini adalah hutan rindu, sungai yang mengalir, dan laut yang berdebur


Iqbal jago buat baper kaum hawa *gue maksudnya?!


Film Dilan 1990 yang tayangnya dimulai tgl. 25 Januari 2018, total hari ke-13 penontonnya sudah mencapai sudah mencapai 4.166.000 penonton. Keren!

Kalau kamu tanya, Sudah nonton? Saya sih sudah. Mau lagi malah. Gak bosen? Gak tuh. Mau dan mau lagi. Seperti candu.

Film yang diadaptasi dari novel laris karya Pidi Baiq yang berjudul Dilan: Dia Adalah Dilanku 1990 memang film biasa. Boleh dibilang biasa banget. Tapi, tapi, tapi, dibalik biasa ini ternyata punya potensi tersembunyi yang luar biasa. Bisa jadi, ini semua berkat delivery actingnya Iqbal Ramadhan (Dilan) dan Vanessa Pricilla (Milea Adnan Hussein) yang cukup ciamik, yang mampu buat baper semua yang nonton.

Film yang dibintangi oleh Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, yang didapuk memerankan sosok Dilan dan Vanessa Pricilla (Milea Adnan Hussein) itu memang bisa dibilang 'fenomenal'. Bayangin aja, film yang bercerita tentang romansa anak SMA ini ternyata tidak hanya bisa dinikmati oleh anak-anak abg saja, tapi tante-tante sampe emak-emak kekinian pastinya tau, dan kalo ditanya "Sudah nonton Dilan 1990?" bisa dipastikan jawabannya : "SUDAH!"


Waktu baca novelnya ceritanya sih biasa aja, tapi entah mengapa pengen cepet-cepet habisin tuh novel. Ringan. Menarik. Quote-nya bikin baper. Tokoh Dilan dibuat cukup sempurna oleh Pidi Baiq. Leluncon-lelunconnya sebenernya enggak terlalu baru, yang buat kesengsem sama ini novel mungkin kata-kata Si Dilan yang boleh dibilang 'sesuatu' banget. Bisa dijadiin panduan buat cowok-cowok yang lagi gebet cewek. 

Sekedar pelengkap tulisan, di bawah ini ada sinopsisnya (haha, kayaknya udah enggak 'ngehit' lagi ya, secara novel ini sudah duluan booming sejak awal terbit. Tapi, biarin deh, siapa tahu ada yang belum tau isi ceritanya. So, cekidot.


Sinopsis Novel Dilan- Cinta, walaupun sudah berlalu sekian lama, tetap saja, saat dikenang begitu manis.
Milea, dia kembali ke tahun 1990 untuk menceritakan seorang laki-laki yang pernah menjadi seseorang yang sangat dicintainya, Dilan.
Laki-laki yang mendekatinya (milea) bukan dengan seikat bunga atau kata-kata manis untuk menarik perhatiannya. Namun, melalui ramalan seperti tergambarkan pada penggalan cerita berikut :
“Aku ramal, nanti kita bertemu di kantin." – Dilan -hlm. 20
Tapi, sayang sekali ramalannya salah. Hari itu, Miela tidak ke kantin karena ia harus membicarakan urusan kelas dengan kawan-kawannya. Sebuah cara sederhana namun bikin senyum dipilih Dilan untuk kembali menarik perhatian dari Milea. Dian mengirim Piyan untuk menyampaikan suratnya yang isinya :
“Milea, ramalanku, kita akan bertemu di kantin. Ternyata salah. Maaf, tapi ingin meramal lagi : besok kita akan bertemu." – Dilan – halaman. 22
Tunggu, besok yang dimaksud oleh dilan itu adalah hari minggu. Ngga mungkin, kan mereka bertemu? Namun, ternyata ramalannya kali ini benar. Dilan datang ke rumah Miela untuk menyampaikan surat undangannya yang isinya :
Bismillahirrahmanirrahim. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagiPenyayang. Dengan ini, dengan penuh perasaan, mengundang Milea Adnan untuk sekolah pada : Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu." – Dilan – hlm. 27
Hal-hal yang sederhana ini nyatanya dapat membuat Milea tersenyum, dan perlahan mulai menaruh perhatiannya kepada Dilan. Sampai-sampai, sebentar dia lupa, ada Beni yaitu pacarnya yang berada di Jakarta.
Milea tak mau kehilangan Dilan. Baginya, Dilan seperti sesuatu yang selalu dapat membuat hari-harinya penuh warna. Tapi, dia tampak sangat jahat pada Dilan, karena dia mau untuk menerima perhatian dari Dilan, padahal dia sudah ada yang memiliki.
Sampai pada waktu milea memutuskan hubungannya dengan beni, pacarnya di jakarta. Ia cowok yang sangat emosian dan manja. Karena suatu hal yang ga perlu dijelaskan. Semenjak itu hubugan Dilan dan Milea semakin erat saja. 

Selanjutnya, tonton filmnya deh atau baca  novelnya, biar berasa dunia milik "Aku dan Dilan", eh salah! 💔




Jakarta, 23 Maret 2018

Maaf, ini tulisan baru sempat diposting, ngendon di draft kelamaan. Kemaren-kemaren gue kemana ya? #jedotin jidat


Note : Selesaikanlah selalu tulisanmu, hingga menjadi sebuah bacaan. Jangan biarkan tulisan itu terbengkalai di draft! (ingetkan diri)


Info : Sampai hari ke-39 film Dilan tembus sampai 6.243.703 penonton. Two Thumbs buat semua. 







Salam, 
Auntie 'eMDi' Dazzling




 

Selasa, 31 Oktober 2017

Halloween 2017 Google Doodle: Jinx's Night Out

 
Jinx's Night Out 


Yippiii... pas saya buka google hari ini, iihh ada yang berbeda. Sebuah film animasi Halloween 2017 Google Doodle: Jinx's Night Out langsung diputar ketika kita mengkliknya. Lucu and keren pisan euy 👍

Doodle video holloween ini memperlihatkan sebuah hasil kerja orang-orang google yang penuh kreativitas. Doodle yang sebelumnya hanya berupa gambar itu, hari ini tampilannya berbentuk video. Kreatif!👏  Rasanya kekreatifan mereka itu harus kita tiru. Bukan berarti kita menjadi seorang plagiator lho, tetapi meniru dan menciptakan hal yang baru tidak ada salahnya, selama originalitas tetap dijunjung tinggi. 


Dapet ide nih, gimana cara gaet cewek kece 'n tajir tanpa modal #otaknya Ari Sumargo, temen gue  😜



Lalu, kreativitas itu sendiri apa artinya? Haha, gara-gara ini saya jadi mencari tahu apa arti dari kata "Kreativitas" itu. Dan, ini hasil yang saya dapat :

Kreativitas atau creativity adalah sebuah istilah yang dicetuskan oleh Alfred North Whitehead untuk menunjukan suatu daya di alam semesta yang memungkinkan hadirnya entitas aktual yang baru berdasarkan entitas aktual-entitas aktual yang lain. Kreativitas adalah prinsip kebaruan, novelty. (Wikipedia)


Menciptakan sesuatu yang baru memang tidak mudah, tapi kita bisa mencoba dari hal yang mudah saja misalnya cara kita berpikir kita ubah terbalik, biasanya ide-ide baru akan muncul. Kreatif itu juga biasanya akan muncul di saat-saat kepepet. Tapi, bukan berarti kalo kita lagi gak punya doku trus tangan kita jadi kreatif  (mencuri), hihi kalau itu sih kreatif karena kepepet versi yang negatif ya guys. Jangan ditiru ya! 👎

 
Eksekusi ide kita sebelum keduluan orang lain  🔒


Segitu dulu ya ngomongin kreatifnya.

So, mau jadi orang kreatif?  Siapa takut! 💃



Note : Terkadang 'ide baru', muncul setelah melihat hasil kerja orang lain 💗





Salam,
Auntie "eMDi" Dazzling



Kamis, 12 Januari 2017

Small Move, Big Change


Resolusi 2017

Resolusi Absurb

Memasuki tahun 2017 ini, seperti biasa setiap orang mempunyai resolusi baru. Entah itu resolusi yang benar-benar baru atau hanya pengulangan saja, karena resolusi tahun sebelumnya gatot alias gagal total. Demikian juga dengan saya, setiap memasuki tahun yang baru rasanya tidak afdol jika tidak punya resolusi untuk tahun yang baru tersebut. Sayang, resolusi tinggal resolusi, karena selebihnya hampir 90% resolusi saya gagal maning-gagal maning justru di hitungan hari saja. Entah mungkin resolusi itu terlalu absurb untuk dilaksanakan atau sebab lainnya.

Akhir tahun 2016 kemarin di bulan Desember, saya mengikuti webinar bedah buku "Small Move, Big Change" yang dipandu oleh mas Agus Setiawan dari Aquarius Learning. Saya merasa beruntung sekali karena pembahasan ini terkait dengan resolusi yang selalu gagal. Mengapa resolusi itu selalu gagal? Itu disebabkan resolusi itu dianggap sebagai suatu ancaman oleh otak reptil kita (kalau tidak salah ya), sehingga otak reptil membentuk semacam pertahanan diri. Ini yang mengakibatkan mengapa resolusi kita cepat atau selalu gagal bahkan hanya hitungan hari atau bulan saja. Ya karena itu tadi, resolusi kita dianggap suatu ancaman yang membahayakan diri kita, sehingga otak reptil membentuk suatu pertahanan menolak resolusi yang dianggap sebagai ancaman tersebut.

Micro Resolusi

Sebagai contoh, ada seorang ibu yang menderita suatu penyakit dan oleh dokter disarankan untuk olahraga lari selama setengah jam setiap hari. Dezziigg! Si ibu rasanya seperti ditonjok saja mendengar saran dokter tersebut. Si ibu yang hobinya nonton sinetron tv tersebut belum apa-apa sudah merasa terancam dengan saran dokter tersebut. Gila lari setengah jam setiap hari itu enggak gampang bray! Sebagai seorang yang tidak pernah olahraga saran dari dokter ini dianggap sangat memberatkannya, dan otak reptilnya segera meresponnya sebagai ancaman. Andai si ibu mengikuti langsung saran sang dokter, bisa dipastikan program olahraganya pasti hanya akan bertahan hanya beberapa hari atau pekan saja, selebihnya bisa ditebak program itu akan berakhir berantakan. 

Dalam bedah buku "Small Move, Big Change" ini kita diajarkan bagaimana mencapai sebuah resolusi. Rahasianya, sssttt... kita hanya perlu membuat resolusi itu menjadi micro resolution. Seperti contoh saran lari setengah jam buat si ibu di atas, ia membuat micro resolusinya yaitu berlari ditempat selama satu menit saja. Satu menit?  Iya, cukup satu menit. Sambil menonton tv ia lari di tempat selama satu menit. Lari yang cuma satu menit ini ia lakukan tanpa beban. Jelas tanpa beban, karena satu menit dianggap si otak reptil bukan ancaman, menjadikan aktifitas berlari ini dijalani dengan mudah tanpa beban. Ia tetap bisa menonton tv dan lari satu menit sekaligus. Karena lari satu menit ini akhirnya menjadi sebuah kebiasaan, dan suatu kebiasaan dengan sendirinya berjalan sendiri tanpa diperintah oleh otak. Karena satu menit sudah berhasil, ia menambah jam terbang larinya sedikit demi sedikit, hingga tanpa disadari ia bisa melakukan lari ditempatnya bukan hanya setengah jam bahkan hingga satu jam. Sesuatu yang dulu mustahil itu, sekarang bisa dilakukannya dengan mudah karena micro resolusinya.




Ada contoh lain dari : Small Move, Big Change ini. Seorang ibu suatu hari diberi bunga anggrek. Ketika ia menerima bunga itu ia merasa sangat senang. Ia meletakkan bunga tersebut di atas sebuah meja, dipandanginya bunga tersebut. Lalu ia melihat bunga tersebut, "Bunganya sudah cantik, tapi taplaknya kok jelek." Segera ia mengganti taplak mejanya. Dipandanginya lagi bunga dan meja tersebut. "Oh, bunga dan taplaknya sudah bagus, temboknya kok kusam ya," pikirnya lagi. Lalu dicatnya dinding rumahnya, hingga sekarang rumahnya menjadi lebih bersih dan terang. Ia memandangi bunga, taplak, dinding rumahnya, semuanya sudah perfect. Sekarang ia memandang ke cermin, ia melihat wajah kusut seorang perempuan tua dengan pakaian lusuh. Segera ia tersadar, lalu ia pergi mengunjungi salon. Dipotongnya rambutnya, difacial wajahnya, lalu ia membeli beberapa pakaian baru. Sekarang ia menatap dirinya dicermin. Seorang perempuan tua dengan wajah ceria dan penuh semangat dengan pakaian yang menambah kecantikan wajah tuanya. Ia tersenyum bahagia. Sekarang ia merasa hidupnya lebih bersemangat. Bunga yang cantik dengan taplak dan dinding rumah yang bersih dan cerah, dengan seorang perempuan tua yang dipenuhi wajah ceria dan bersemangat, membuat rumah tua yang tadinya kusam seperti tidak ada kehidupan itu, sekarang berubah penuh dengan semangat dan kecerian hidup. Hanya dengan melakukan perubahan-perubahan kecil, semua menjadi berubah.


Ya, itulah small move, big change. Lakukan perubahan kecil, maka perubahan besar  terjadi.

Terima kasih buat mas Agus Setiawan yang sudah memberikan pencerahan dengan webinar bedah buku "Small Mpove, Big Change" akhir tahunnya. Semoga ini bisa bermanfaat bagi setiap orang. Amin


Note : Belum terlambat juga kalau saya sekarang mau membuat resolusi tahun 2017, tepatnya micro resolusi. Menulis selama setengah jam, waktunya setengah jam sebelum jam istirahat kantor (pukul. 11.30 wib). 






Jakarta, 12 Januari 2017



Salam, 
Auntie 'eMDi' Dazzling




Rabu, 28 Desember 2016

TODAY ENGLISH

 

Slang

 

 
Couch potato



couch potato one who sits in front of the television for long periods of time, with little or no physical activity.



Note : Are you a couch potato?


Jakarta, 28 Desember 2016



Salam,
Auntie 'eMDi' Dazzling


 








Jumat, 09 Desember 2016

Chanira Si Menawan Penggoda Iman



Sex Appeal yang menggoda

Mata saya tajam menatapnya. Tidak salah ia memang cantik menawan. 

Apakah saya bisa bersanding dengannya? 

Apakah saya pantas memilikinya?

Huuh, dada ini cukup sesak menahan sex appeal yang ia miliki. Pesonanya cukup besar menggedor rasa sanubari. Bagi beberapa orang yang memiliki selera sama seperti saya, pastilah akan tergoda juga. Penampilan fisiknya membuat mata tak mampu berkedip.

Sebentar!

Sepertinya saya punya kans cukup besar bisa memilikinya. Awalnya saya pikir rasa yang saya miliki ini hanya milik saya seorang. Ternyata, NO! Si dia merespon ketertarikan saya padanya. Lihat saja, ia mulai mengedipkan matanya pada saya. Lalu, ia berputar persis seperti ingin memunggungi saya. Saya memandangi punggungnya dengan puas. Beautifull, saya mendesah pelan. Kemudian ia berjalan berlenggok layaknya seorang peragawati.

Beautiful!
Ahh, saya harus cepat menyambar kesempatan besar ini. Nampaknya ia mencoba menggoda birahi saya dengan menurunkan nilai keanggkuhannya hampir lima puluh persen itu. Bibir saya mulai tersenyum penuh kemenangan. Si cantik ini ternyata tidak begitu sulit saya persunting. Bahkan nilai jual yang tinggi itu bisa dengan mudah saya dapatkan. Saya memberi kecupan kecil padanya dengan senyum kemenangan. Jari-jari saya dengan gesit menaruhnya dalam keranjang belanja, kemudian meneruskannya dengan transaksi pembayaran, dan... klik. Pesanan saya sudah berhasil terverifikasi dan tinggal menunggu kedatangan si cantik penggoda saku saya itu. Chanira Adore Lace Dress White, itu nama yang ia sandang di sebuah situs belanja on line ternama. Saya tersenyum bangga bisa mendapatkan baju sekeren itu, dengan potongan harga yang hampir 50%. Welcome my new dress. I can't wait!



Jakarta, 09 Desember 2016



Note : Seorang penulis memang harus menulis, meski hasilnya belum memuaskan hajar saja karena ini adalah jalan menuju tulisan yang lebih baik #Keep spirit Sist!

  
Salam,
Auntie 'eMDi' Dazzling




My Dictionary :
1. Sex appeal : Didefinisikan sebagai  daya tarik dan kemampuan seseorang untuk membangkitkan sisi erotis pada indra lawan jenisnya. Singkatnya bisa dikatakan sebagai daya tarik seksual. Tidak hanya sebatas fisik, sex appeal ini juga mencakup kepribadian, bahasa tubuh, atau bahkan gabungan ketiganya. Munculnya penilaian tentang sex appeal seseorang erat kaitannya dengan persepsi atau sudut pandang orang lain, kedekatan emosional orang tersebut, dan daerah di mana ia dibesarkan.

2. Kans :  Kesempatan; peluang



Rabu, 07 Desember 2016

Jin Iprit

Setelah baca, otak jadi terang, menulis jadi lancar :)

Lama saya tidak menulis, penyebabnya banyak hal. Yang menjadi beban pikiran saya cuma satu, jika saya larut dalam kemalasan yang berkepanjangan ini, ada hal penting dalam hidup saya yang akan menjadi tumbalnya, yaitu : mimpi saya!

Mimpi saya sebenarnya sederhana saja ingin menjadi penulis. Penulis yang bukan hanya tulisannya dinikmati diri sendiri atau hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, tetapi mimpi saya menjadi penulis yang karyanya  dibaca oleh banyak orang. Menginspirasi dan menggerakkan. Itu mimpi saya!

Mimpi yang sederhana ini, ternyata untuk mewujudkannya menjadi sangat tidak sederhana. Ketidaksederhanaan ini bisa timbul akibat rasa malas diri untuk berlatih menulis. 

Menulis itu wajib!

Menulis di blog sebenarnya adalah sarana yang tepat dalam melatih menulis, tapi sayang sarana ini justru saya jarang gunakan. Rasa malas selalu menjadi MASKOT.

Setelah memasuki akhir tahun 2016 ini, blog saya hanya terisi beberapa tulisan yang tidak cukup bermutu. Eits! Sebentar, permasalahannya bukan tulisan yang tidak bermutu, justru di sini saya harus mulai belajar. Tulisan saya yang tidak bermutu itu akan menjadi bermutu andai saja saya rajin mengasahnya. Saya harus mulai belajar lebih keras lagi atau lebih tepatnya belajar lebih cerdas lagi. Andai kecerdasan itu adalah pisau, maka untuk membuat pisau saya tetap tajam saya harus rajin mengasahnya. Caranya? Ya, semua orang juga sudah tau bagaimana cara kita menajamkan otak.

Think, think, think!


Ada kisah yang membuat saya teringat bagaimana cara kita belajar cerdas atau kerja cerdas.

Dikisahkan ada dua orang penebang pohon. Kedua-duanya mendapatkan kapak yang sama tajamnya. Setiap hari kedua penebang pohon ini menebang pohon dengan giat. Hingga hari yang ditentukan, dihitunglah jumlah potongan kayu dari kedua penebang pohon ini. Ternyata dari hitungan yang didapat, hasil potongan kayu penebang A lebih sedikit dibanding hasil kayu penebang B. Ini membuat penebang kayu A menjadi penasaran dan menyimpan kecurigaan negatif dengan penebang kayu B.

A : "Heh B, bagaimana kamu bisa mendapatkan hasil potongan kayu yang begitu banyak, aku setiap hari bekerja dengan giat, memotong kayu siang dan malam, tidak seperti engkau yang memotong hanya di siang hari sedangkan malam hari aku lihat kau hanya duduk-duduk santai sambil mengelus-elus kapakmu itu. Yang membuat aku heran, mengapa engkau bisa menghasilkan kayu lebih banyak dariku sedangkan kerjamu tidak sepanjang jam kerjaku?"
B : "Oh, aku bekerja sama giatnya dengan engkau A."
A : "Heh, mana mungkin? Yang aku tahu, aku lebih giat darimu, B!"

Penebang kayu A merasa ia bekerja lebih giat dari B, tetapi hasil B jauh lebih banyak darinya. Jangan-jangan penebang B dibantu jin iprit untuk menebang pohon, sehingga ia bisa menghasilkan lebih banyak meski kerjanya lebih sedikit darinya, begitu otak picik penebang A berpendapat.

A : "Bagaimana cara kamu bekerja B, hingga hasilmu jauh lebih banyak dariku?"
B : "Aku ingin tahu cara kerja kamu dulu deh?"
A : "Oh, Aku setiap hari bangun subuh dan mulai bekerja hingga lelah mendera tubuhku, dan aku baru berhenti bekerja setelah hari menjelang malam. Sedang kamu B bagaimana?
B : "Sebentar, setelah kamu lelah bekerja apa yang kau lakukan?"
A : "Aku beristirahat dan tidur untuk mengumpulkan tenagaku untuk esok hari."
B : "Ooh..."
A : "Kenapa B?"
B : "Aku bekerja tidak seperti dirimu."
A : "Lalu, bagaimana cara kamu bekerja?"
B : "Aku bekerja dari pagi hingga sore hari, setelah itu aku beristirahat dan disela-sela istirahat aku meluangkan waktu untuk mengasah kapakku, agar kapak tetap tajam atau bahkan bertambah  tajam. Nah, di situ bedanya. Kapakku selalu tajam hingga menghasilkan potongan kayu jauh lebih banyak darimu. Sedangkan, kapakmu tidak pernah kau asah, hari ke hari kapakmu bertambah tumpul, hingga hasilnya tidak semaksimal yang kamu harapkan. Itulah bedanya aku dan kamu! Kapakku tajam sedangkan kapakmu tumpul."

Hening sesaat.

A : "Cuma itu?"

B mengangguk-anggukkan kepala.

B : "Yah cuma itu! Kamu tahu tidak, itulah rahasia terbesarku. Aku bekerja cerdas, sedang kau hanya bekerja keras tapi tidak cerdas," lirih B menjawab.

A termenung. Selama ini, betapa bodohnya dirinya tidak pernah berpikir untuk menajamkan kapaknya.

"Terima kasih B. Kau sudah memberi pencerahan buatku."


Belajar dari cerita di atas, bagaimana cara bekerja cerdas, membuat saya berpikir bagaimana cara menerapkan kerja cerdas itu di bidang menulis.

Think, think, think.

I got it! Sebagai seorang penulis, menulis itu sama dengan menebang, dan membaca adalah kapaknya. Jadi alangkah baiknya saya rajin menulis (menebang) dengan menajamkan otak saya dengan membaca (mengasah). Sehingga otak saya tajam karena sering diasah (membaca). Begitu kira-kira benang merahnya.

Kesimpulannya : Menulislah terus dan membacalah dengan rajin. Sehingga mengeksesuksi sebuah tulisan menjadi mudah karena kapak kita selalu diasah dan menjadi tajam.


Jakarta, 07 Desember 2016



Note : Seorang penulis memang harus menulis, meski hasilnya belum memuaskan hajar saja karena ini adalah jalan menuju tulisan yang lebih baik #Keep spirit Sist!

 
Salam,
Auntie 'eMDi' Dazzling


SAYA SUKSES - THE SECRET

The Secret - Rhonda Byrne Datangnya lebih awal. Di luar dugaan. Semesta telah bekerja begitu cepat buat saya. Ini adalah pelajaran berharga ...