Translator

Tampilkan postingan dengan label Mirror. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mirror. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Agustus 2018

"Man Jadda Wa Jadda"

Triiinggggg

Aku mau "A" maka jadilah. Ibarat mantra suci "Kun Fayakun" yang artinya "Jadilah maka terjadilah." Atau mantra suci “Man Jadda Wa Jadda” yang artinya "Siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapatkan,"  begitulah yang terjadi dengan atasan saya, sebutlah si Boss, apa yang ia kehendaki pasti terlaksana tanpa seorang pun dapat menghalanginya.




Luar biasa! Pasti. Bagaimana tidak, semua yang ia inginkan akan terlaksana sesuai kemauannya tanpa ada seorang pun yang dapat mematahkannya even oleh  seorang direktur sekali pun.  Entah kekuatan apa yang ia miliki, pokoknya "Ruarrrr biasa!"

Di tempat saya bekerja hampir setiap akhir tahun perusahaan mengadakan sebuah acara, acara syukuran dan doa akhir dan awal tahun.

Ada yang menarik dari acara akhir tahun kali ini, biasanya acara akhir tahun diisi dengan doa, panggung hiburan dan ramah-tamah diakhiri dengan dibagi bonus tahunan, tetapi untuk kali ini berbeda, acara akan diisi dengan pembacaan al'quran dan saritilawah kemudian tausiah plus ada marawis. Yang keren, tausiah akan dibawakan oleh guru spiritualnya dan marawis dari kumpulan marawis di lingkungan rumahnya. Sebetulnya tidak ada yang buruk, yang terlihat kurang wajar justru semua acara adalah atas keinginannya sendiri. Dibuat, diputuskan dan dilaksanakan atas keinginannya sendiri, sedang masukan dari orang lain minggiiiirrr bang!

Pembacaan  al'quran, saritilawah dan tausiah adalah sesuatu yang baik. Lafalan doa dan pujian akan membawa kebaikan tentunya. Air putih yang dibacakan doa yang baik saja (doa dalam agama atau bahasa apa pun) akan bereaksi baik, apalagi acara tutup tahun ini pun diisi dengan doa, pastinya itu akan membawa kebaikan dan lebih afdol tentunya.


Kegiatan besutan si Boss ini tentulah adalah sesuatu yang baik, karena itu berarti ia lebih concern dengan yang namanya akherat dibanding duniawi. Yang jadi masalah, justru sekarang saya jadi bingung, semua orang menggunakan baju gamis sedang saya tidak, bagaimana saya bisa berkumpul di acara akhir tahunan ini jika semuanya tampak dibuat khusus untuk muslim sedang saya non muslim. tau ah gelap

Saya bingung!

Jika saya tidak ikut, kok sepertinya naif banget. Mau ikut juga jadi serba salah.

Saya bukan tipe orang yang menolak acara seperti ini, karena jauh sebelumnya di tempat kerja saya ini sering mengadakan syukuran yang diisi ceramah oleh seorang ustadz, saya sih sebenarnya no problem. Bisa duduk bareng, berkumpul mendengarkan ceramah dari ustadz dan mendengarkan ayat-ayat suci Al'quran yang dilafalkan oleh semua yang hadir. Saya menghargainya dengan duduk tenang dan mendengarkannya.


Sebenarnya tidak ada masalah yang krusial, cuma kok saya sangat penasaran saja dengan mantra-mantranya si Boss yang tokcer punya itu.

Jika si Boss bisa dengan fasih memantrakan matra suci "Man Jadda Wa Jadda," Maka saya harus melafalkan mantra suci “Man Shabara Zhafira,” yang artinya "siapa yang bersabar akan beruntung."


Dan semoga saya bisa sabar dan beruntung. Amin.


Aha, ini dia kalimat mandraguna yang menguatkan saya :

"mintalah, maka akan diberikan kepadamu;

carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."

~ Matius 7:7 ~


Note : Tulisan ini diambil dari : Blog saya yang lain 'Surat dari Auntie Dazzlling'

 

Salam,
Auntie 'eMDi '  Dazzling


Jumat, 15 September 2017

"Mintalah, Maka Semua Kamu Dapat"



SAYA SUKSES - THE SECRET


           
"Jin aku mau keliling dunia!"
Datangnya lebih awal. Di luar dugaan. Semesta telah bekerja begitu cepat buat saya. Ini adalah pelajaran berharga bagi siapa pun juga. Jika kekuatan pikiranmu (Citra) sangat kuat dan terjaga di otakmu dengan baik, maka segala keinginanmu itu akan MENJADI.

Rahasia "Semesta" ini belum lama saya ketahui lewat Bpk. Budi, Direktur di perusahaan di mana saya bekerja. Beliau bilang, hidup itu hukumnya tarik menarik. "Kamu tau pengarang The Secret?" tanyanya. "Gak tau pak," jawab saya. "Masa kamu enggak tau, Itu buku sudah lama," omongnya lagi. "Waduh pak, saya gak tau, tapi rasanya saya pernah dengar filmnya sih ada," jawab saya sambil tersenyum malu. "Coba kamu searching deh siapa pengarang The Secret," katanya lagi. 
Segera saya searching. Mencari tahu, siapa pengarang buku The Secret ini.
Dalam beberapa detik saja mbah google telah menyodorkan sederet data yang berhubungan dengan The Secret. Sekali pandang saya langsung mengklik keponakannya mbah google, si Om Wikipedia. Begini om Wiki bilang,

The Secret adalah Buku karya Rondha Byrne yang di liris pada tahun 2006, salah satu buku laris yang didasarkan pada film sebelumnya dengan nama yang sama. Hal ini didasarkan pada hukum tarik-menarik dan mengklaim bahwa berpikir positif dapat membuat dan mengubah hidup, seperti kekayaan meningkat, kesehatan, dan kebahagiaan.

Buku ini telah terjual lebih dari 21 juta salinan dan telah diterjemahkan ke dalam 44 bahasa, namun tetap menarik banyak kontroversi, serta yang diparodikan dalam program beberapa TV.

deel deh, masih panjang lagi.

Gara-gara saya membaca inilah saya segera searching buku ini, tujuannya apalagi kalau bukan download ebook nya. Beruntung saya mendapatkan ebook yang bentuknya PDF yang rasanya lebih nyaman gitu membacanya ketimbang versi lainnya (tapi saya juga enggak ngerti versi lainnya, yang saya tau saya pernah download ebook yang bacanya agak sulit gitu). Setelah mendownload ebook tersebut saya langsung membacanya. Dan anda tau tidak? Saya begitu terpesona dengan buku ini. Saya seperti baru saja menemukan harta karun yang selama ini terpendam tepat di depan saya. Puji Tuhan, saya bersyukur menemukan buku ini, karena saya merasa menjadi manusia baru. Seorang yang lebih memilih lebih berpikir positif ketika menemukan sesuatu yang tidak baik. Saya mencoba menjaga citra positif ini terus-menerus agar semesta memberikan bahkan menambahkan hal-hal yang sifatnya positif.

Terus terang saya tidak bisa menceritaknnya secara detail isi The Secret dalam tulisan ini, tetapi saya mencoba memberikan gambaran yang telah begitu mempengaruhi jiwa dan pandangan saya akan hidup. Inti dari buku ini adalah hukum tarik menarik. Jadi, jika anda memikirkan sesuatu dan anda menginginkannya, dengan hukum tarik menarik ini, anda hanya disuruh untuk MEMINTANYA dan SEMESTA-lah yang akan MEMBERINYA pada anda. Bagaimana caranya semesta bekerja memenuhi permintaan anda itu bukan tugas anda. Tugas anda hanya MEMPERCAYAINYA dan rasakan bahwa anda telah MENERIMANYA.

Hanya segitu?
Iya hanya dengan meminta, mempercayai, dan anda akan menerima.

Gak percaya ah, masa gampang amat!
Ya, memang mudah! Gampangnya seperti ini :

Ingat kisah Aladdin? 
Anggap Anda adalah Aladdin si Tuan dan Jin adalah si Hamba. Anda tinggal meminta sesuatu kepada Jin, kemudian Jin akan memenuhi permintaan Anda. Cara bagaimana Jin bekerja memenuhi permintaan anda, itu jangan anda pikirkan, karena itu bukan tugas anda. Tugas anda hanya MEMINTA, dan MEMPERCAYAI-nya dan biarlah si Jin bekerja dan MEMBERI semua permintaan anda. Jadi anggaplah SEMESTA itu JIN dan ANDA itu TUAN. Percaya atau tidak itu terserah anda, karena semesta bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh anda. Jika berpikir negatif tentang sesuatu maka semesta akan menarik lebih banyak lagi hal negatif. Jika anda berpikir positif maka semesta akan menarik lebih banyak lagi hal-hal positif.


TUGAS semesta hanya MENAMBAH. Entah positif atau negatif.



Sekarang semua ada di depan anda; mau jadi apa, mau punya apa, anda yang menentukan, dan semesta yang menarik hal-hal yang anda pikirkan itu. DISADARI atau TANPA ANDA SADARI.


Ingin lebih tahu lengkapnya, baca saja bukunya. Menarik dan menguatkan.


Semoga tulisan ini menginspirasi. Amin.



Note : tulisan ini sudah mengendap lama sejak tgl. 22/09/2016 di box email keluar, ditujukan dari dan buat saya sendiri dengan alamat email berbeda  (Dari : Yuliana R. <marchia.diandra@gmail.com>  Ke : <marchia.diandra@yahoo.com>)


Salam,
Auntie "eMDi" Dazzling




Selasa, 20 Juni 2017

Musim Mudik 2017

Musim Mudik 2017
Musim Mudik 2017 *Google



Ini adalah hari-hari terakhir orang bekerja. Bahkan banyak sudah yang mudik jauh-jauh hari. Untuk yang mudik, selamat jalan selamat sampai tujuan dan kembali dengan selamat. Amin.

Dan kemarin, tiba-tiba saja saya diberi sebuah gelas berlabel nama saya dari tempat kerja, dengan tulisan :




HAPPY IED 2017 
di satu sisi, dan satu sisi lainnya


Don't wait,
     Life goes
Faster
      Than
You think


- Yuliana R. -




Saya melirik ke arah kaca kecil yang bersandar di sebuah printer Epson di depan saya. Tatapan saya langsung mengarah tepat di atas ubun-ubun kepala. Rambut yang dulu hitam pekat sekarang mulai dihiasi rambut putih yang mencuat di antara si hitam. 


Ternyata benar, hidup itu lebih cepat daripada saya berpikir. Baru saja menyadari saya sudah tua, nyatanya hidup lebih cepat mengambil masa muda daripada kesadaran saya.


Dan, ternyata saya sudah tua. 


Ingin kembali ke masa muda, karena banyak hal tertunda dan hanya menunggu. Meski itu tak mungkin. Telat Miss!



Note : Jangan pernah menunda, karena waktu tidak pernah menunggu.





Jakarta, 21 Juni 2017



Salam, 
Auntie 'eMDi' Dazzling










    

Kamis, 12 Januari 2017

Small Move, Big Change


Resolusi 2017

Resolusi Absurb

Memasuki tahun 2017 ini, seperti biasa setiap orang mempunyai resolusi baru. Entah itu resolusi yang benar-benar baru atau hanya pengulangan saja, karena resolusi tahun sebelumnya gatot alias gagal total. Demikian juga dengan saya, setiap memasuki tahun yang baru rasanya tidak afdol jika tidak punya resolusi untuk tahun yang baru tersebut. Sayang, resolusi tinggal resolusi, karena selebihnya hampir 90% resolusi saya gagal maning-gagal maning justru di hitungan hari saja. Entah mungkin resolusi itu terlalu absurb untuk dilaksanakan atau sebab lainnya.

Akhir tahun 2016 kemarin di bulan Desember, saya mengikuti webinar bedah buku "Small Move, Big Change" yang dipandu oleh mas Agus Setiawan dari Aquarius Learning. Saya merasa beruntung sekali karena pembahasan ini terkait dengan resolusi yang selalu gagal. Mengapa resolusi itu selalu gagal? Itu disebabkan resolusi itu dianggap sebagai suatu ancaman oleh otak reptil kita (kalau tidak salah ya), sehingga otak reptil membentuk semacam pertahanan diri. Ini yang mengakibatkan mengapa resolusi kita cepat atau selalu gagal bahkan hanya hitungan hari atau bulan saja. Ya karena itu tadi, resolusi kita dianggap suatu ancaman yang membahayakan diri kita, sehingga otak reptil membentuk suatu pertahanan menolak resolusi yang dianggap sebagai ancaman tersebut.

Micro Resolusi

Sebagai contoh, ada seorang ibu yang menderita suatu penyakit dan oleh dokter disarankan untuk olahraga lari selama setengah jam setiap hari. Dezziigg! Si ibu rasanya seperti ditonjok saja mendengar saran dokter tersebut. Si ibu yang hobinya nonton sinetron tv tersebut belum apa-apa sudah merasa terancam dengan saran dokter tersebut. Gila lari setengah jam setiap hari itu enggak gampang bray! Sebagai seorang yang tidak pernah olahraga saran dari dokter ini dianggap sangat memberatkannya, dan otak reptilnya segera meresponnya sebagai ancaman. Andai si ibu mengikuti langsung saran sang dokter, bisa dipastikan program olahraganya pasti hanya akan bertahan hanya beberapa hari atau pekan saja, selebihnya bisa ditebak program itu akan berakhir berantakan. 

Dalam bedah buku "Small Move, Big Change" ini kita diajarkan bagaimana mencapai sebuah resolusi. Rahasianya, sssttt... kita hanya perlu membuat resolusi itu menjadi micro resolution. Seperti contoh saran lari setengah jam buat si ibu di atas, ia membuat micro resolusinya yaitu berlari ditempat selama satu menit saja. Satu menit?  Iya, cukup satu menit. Sambil menonton tv ia lari di tempat selama satu menit. Lari yang cuma satu menit ini ia lakukan tanpa beban. Jelas tanpa beban, karena satu menit dianggap si otak reptil bukan ancaman, menjadikan aktifitas berlari ini dijalani dengan mudah tanpa beban. Ia tetap bisa menonton tv dan lari satu menit sekaligus. Karena lari satu menit ini akhirnya menjadi sebuah kebiasaan, dan suatu kebiasaan dengan sendirinya berjalan sendiri tanpa diperintah oleh otak. Karena satu menit sudah berhasil, ia menambah jam terbang larinya sedikit demi sedikit, hingga tanpa disadari ia bisa melakukan lari ditempatnya bukan hanya setengah jam bahkan hingga satu jam. Sesuatu yang dulu mustahil itu, sekarang bisa dilakukannya dengan mudah karena micro resolusinya.




Ada contoh lain dari : Small Move, Big Change ini. Seorang ibu suatu hari diberi bunga anggrek. Ketika ia menerima bunga itu ia merasa sangat senang. Ia meletakkan bunga tersebut di atas sebuah meja, dipandanginya bunga tersebut. Lalu ia melihat bunga tersebut, "Bunganya sudah cantik, tapi taplaknya kok jelek." Segera ia mengganti taplak mejanya. Dipandanginya lagi bunga dan meja tersebut. "Oh, bunga dan taplaknya sudah bagus, temboknya kok kusam ya," pikirnya lagi. Lalu dicatnya dinding rumahnya, hingga sekarang rumahnya menjadi lebih bersih dan terang. Ia memandangi bunga, taplak, dinding rumahnya, semuanya sudah perfect. Sekarang ia memandang ke cermin, ia melihat wajah kusut seorang perempuan tua dengan pakaian lusuh. Segera ia tersadar, lalu ia pergi mengunjungi salon. Dipotongnya rambutnya, difacial wajahnya, lalu ia membeli beberapa pakaian baru. Sekarang ia menatap dirinya dicermin. Seorang perempuan tua dengan wajah ceria dan penuh semangat dengan pakaian yang menambah kecantikan wajah tuanya. Ia tersenyum bahagia. Sekarang ia merasa hidupnya lebih bersemangat. Bunga yang cantik dengan taplak dan dinding rumah yang bersih dan cerah, dengan seorang perempuan tua yang dipenuhi wajah ceria dan bersemangat, membuat rumah tua yang tadinya kusam seperti tidak ada kehidupan itu, sekarang berubah penuh dengan semangat dan kecerian hidup. Hanya dengan melakukan perubahan-perubahan kecil, semua menjadi berubah.


Ya, itulah small move, big change. Lakukan perubahan kecil, maka perubahan besar  terjadi.

Terima kasih buat mas Agus Setiawan yang sudah memberikan pencerahan dengan webinar bedah buku "Small Mpove, Big Change" akhir tahunnya. Semoga ini bisa bermanfaat bagi setiap orang. Amin


Note : Belum terlambat juga kalau saya sekarang mau membuat resolusi tahun 2017, tepatnya micro resolusi. Menulis selama setengah jam, waktunya setengah jam sebelum jam istirahat kantor (pukul. 11.30 wib). 






Jakarta, 12 Januari 2017



Salam, 
Auntie 'eMDi' Dazzling




Rabu, 28 Desember 2016

TODAY ENGLISH

 

Slang

 

 
Couch potato



couch potato one who sits in front of the television for long periods of time, with little or no physical activity.



Note : Are you a couch potato?


Jakarta, 28 Desember 2016



Salam,
Auntie 'eMDi' Dazzling


 








Kamis, 22 Desember 2016

Om Telolet Om! Selamat Hari Ibu 2016


"I Love You, Mam!" Meski kata ini tidak pernah kau dengar dari mulut anakmu ini.

Selamat Hari Ibu, buat ibu-ibu di mana pun berada.

Ibu saya sudah tiada, tetapi kenangan akannya tidak pernah pudar. Ibu saya adalah ibu yang hebat. Dengan pendidikan yang tidak pernah ia punya, ia bisa membesarkan kesebelas anaknya. Satu yang kurang dalam keluarga saya adalah, tidak pernah kami diajarkan untuk mengatakan sayang atau cinta padanya, atau pada ayah kami. Bukan ia tidak mau mengajari kami, anak-anaknya, menyatakan atau mengatakannya sayang, tetapi mungkin kebiasaan mengucapkannya itu yang tidak pernah ada. Bukan tidak sayang pula anak-anaknya padanya hingga kami tidak pernah mengatakan sayang. Rasa malu menyatakan perasaan, menjadikan kami anak-anaknya tidak pernah mengucapkan sayang pada kedua orang tua kami, khususnya ibu. Mengatakan sayang saja menjadi sesuatu yang memalukan untuk diutarakan, itu adalah pelajaran terburuk yang tidak pernah ingin saya ulangi dalam hidup saya. Sekarang kedua orang tua saya sudah tidak ada, kadang saya merasa sedih tidak pernah mengatakan sayang saya pada mereka. Jadi, di hari yang spesial ini ingin saya ungkapkan rasa cinta saya yang dalam padanya, lewat tulisan saya ini,

"Mam, aku sayang kamu. Maafkan aku, kalau dulu selalu menjadi monster kecil pembangkit kemarahanmu."

Mungkin, ibu tidak pernah mendengar perkataan sayang saya padanya, tapi saya percaya ia tahu anak-anaknya mengasihi dan menyayanginya. 

"We Love You Mam"  

Jika dulu kebiasaan menyatakan rasa sayang itu tidak ada, sekarang saya coba terapkan kebiasaan sebaliknya dalam keluarga kecil saya. Dengan tidak sungkan saya selalu mengatakan sayang, cinta, rindu,  pada anak dan suami saya. Terlebih anak saya, ia sejak kecil sudah terbiasa dengan magic words-nya pada kami. "I love you, mom", "I Miss you", "I'm Sorry", "Maaf ya, Mom", "Thank you", "Excuse me", "Please", "Terima Kasih", dan banyak kata magic lainnya pada kami, dan kebiasaan itu sudah menjadi bagian dalam hidupnya. Thanks my angel :)


Nah, sekarang saya merasa menjadi ibu yang beruntung karena selalu mendapatkan magic words dari anak saya. Dalam sehari saya bisa mendapatkan bertubi-tubi kata-kata magic itu darinya. Kebiasaan dulu yang kurang baik itu, sungguh sekarang menjadi pelajaran berharga bagi saya untuk mengubahnya menjadi kebiasaan baik. Karena kata-kata positif dari magic words itu memancar dan menularkan energi positif pula bagi sekelilingnya. Semoga mulai hari ini, semua ibu-ibu di dunia selalu mendapatkan magic words dari anak-anak dan sekelilingnya. Amin.

For my mom and dad, yang berada di surga, we love you both :) 



Jakarta, 22 Desember 2016



For my mom : "Mom, Thank you for all that you have given me. I am sure I am unable to reward you affection all my life."  Happy mother’s day, mom.
Ibu, terima kasih atas segala yang sudah engkau berikan kepadaku. Aku yakin tak akan mampu untuk membalas kasih sayangmu selama sisa hidupku. ~ Selamat hari ibu, ya ibu ~




Salam,
Auntie 'eMDi' Dazzling







Jumat, 28 Oktober 2016

Pembisik Berbisik dan Berisik


Pembisik Berbisik dan Berisik



Dikisahkan, ada sebuah kerajaan kecil yang mempunyai pemimpin seorang raja yang sangat bijaksana. Beliau memiliki beberapa orang pembisik yang cukup mumpuni dalam hal "berbisik". Satu di antara pembisiknya adalah seorang perempuan muda berparas menawan, entah kekuatan apa yang dimiliki si pembisik ini hingga sang raja bisa takluk jika ia sudah berbisik. Segala hal yang awalnya ia tidak setujui, menjadi sebuah anggukkan kepala dari sang raja.

Dulu, pembisik ini berasal dari kalangan rakyat biasa. Entah ini sebuah takdir atau hanya sebuah persinggahan sesaat, sekarang ia bisa menjadi salah satu pembisik raja, yang bisikannya paling didengar. Entah oleh sesama pembisik atau oleh sang Raja. Akibat kekuatannya ini sekarang kekuasaannya mulai beranak pinak. Dari satu sel membelah diri menjadi banyak sel. Dari yang awalnya sebagai pembisik raja, sekarang bertindak sebagai : penasehat, pembimbing, penyampai bisikan, hingga bertindak seolah-olah raja itu sendiri dan mengalungkan nama raja dilehernya. #weleh.

Raja terbuai.

Rakyat menderita.

Banyak kebijakan yang tumpang tindih atau bahkan ditabrak, jika menyangkut kepentingan pribadi. Jika dulu ada salah satu pembisik raja yang setiap hari jumat mengadakan sharing agama tertentu, dengan garang ia menolak dan berkicau kencang, persis seperti kicauan burung gagak.

Berbeda dengan sekarang. Jika pembisik terdahulunya akhirnya tidak meneruskan jadwal sharing mingguannya itu lagi, sekarang justru ia yang memiliki jadwal kegiatan mingguan tersebut. Tidak tanggung-tanggung semua rakyat yang bergender perempuan diwajibkan ikut. Jika menentang, hukuman gantung dan pancung siap menanti.

Rakyat takut.

Semua manut mengikuti sang pembisik.

Sekarang, negri yang dulu tentram itu masih terlihat tentram dari luar. Tapi di bawah sana ada riak-riak kecil yang seolah bergumpal. Dari permukaan terlihat tenang, tapi di bawahnya ada sumber tsunami yang hanya tinggal menunggu genderang berbunyi dan menumpahkan ombak besarnya. Betapa kini udara kebebasan itu seakan mahal harganya. Dulu, kaum perempuan itu jika menghadapi akhir pekan akan menyambutnya dengan suka cita. Bagai hendak bertemu sang pujaan hati, mereka akan mematut diri mereka secantik mungkin. Kadang mereka menggunakan gaun yang sangat cantik, kemudian mereka bersama-sama tamasya ke suatu tempat yang biasa mereka jadikan tempat kongkow, sekedar menghilangkan kejenuhan hari-hari kerja mereka. Tetapi kali ini berbeda, bagi mereka, akhir pekan yang jatuhnya hari jum'at itu seolah hari di mana mereka menghadapi ujian kelulusan. Wajah-wajah stress kadang membingkai mereka dalam sapuan bedak dan guratan gincu tanda bahwa mereka siap menyambut sang Maha Guru. Balutan baju gamis yang anggun seakan tidak bisa pula menutupi kegalauan hati mereka. Bukan, mereka bukan tidak suka kegiatan baru di akhir pekan itu, kegiatan yang dipelopori sang pembisik. Mereka hanya merasa tertekan saja, karena dengan terpaksa harus mengikuti aturan sang pembisik. Kegiatan yang sebenarnya sungguh mulia tetapi berakibat tidak baik karena keterpaksaan. Semua ketidaknyamanan ini timbul akibat kesewenang-wenangan yang tercipta.

Raja diam.

Layaknya ia tertidur.

Mungkin, suatu hari raja terbangun dan menyadari betapa sang pembisik kesayangannya itu telah menjelma menjadi raja kecil, bayang-bayang dirinya. Dan menguasai negrinya.

Raja hanya nama. Penguasa adalah si pembisik.


Jakarta, 28 Oktober 2016




Note : Seorang penulis memang harus menulis, meski hasilnya belum memuaskan hajar saja karena ini adalah jalan menuju tulisan yang lebih baik #Keep spirit Sist!




Salam,
Auntie 'eMDi' Dazzling

SAYA SUKSES - THE SECRET

The Secret - Rhonda Byrne Datangnya lebih awal. Di luar dugaan. Semesta telah bekerja begitu cepat buat saya. Ini adalah pelajaran berharga ...