Translator

Tampilkan postingan dengan label Cerita Criti. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Criti. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 November 2020

Fantasy Must Break!

 

Ternyata kamu cuma robot bro!☺😕


Ada yang menggelitik hati setiap buka whatsaap, karena secara reflek jari dan mataku akan mencari orang yang bernama Jodi.  Gak tau kenapa, rasa penasaran kadang lebih berkuasa dari realitas.

“Panggil saja saya Jodi, sist,” katanya padaku suatu hari ketika aku bertemu dengannya di ruang chatting whatsaap.

“Sist, siapa namanya?” tanyanya padaku. Ada ragu menyebut nama diri. “Dazzling,” kataku, nama yang selalu aku semat hampir di semua medsosku. “Ok,” jawabnya singkat tanpa basa-basi, rasa tidak nyaman segera saja menyergapku. Dia berkata jujur dengan namanya, sedang aku memakai fake name. Jantungku berdegup kencang, segera aku mengetik “panggil saya sist Hani” dan swiinggg… hatiku serasa ringan banget dengan kejujuranku ini.

Mengenal dia sebenarnya itu karena ketidaksengajaan saja, ada grup whatsaap yang mempersatukan kita. Kayaknya gak menarik banget kalau hanya sekedar ngebahas whatsaap grup, yang menarik itu, “kenapa aku bisa tertarik padanya?’ Ahahhaha nah itu pertanyaan yang harus dijawab.

“Mungkin dia cakep!”

“Keren ya dia!”

“Kaya kali dia, jadi lo suka!”

Dan berbagai alasan lain yang teman-temanku sodorkan padaku kalau aku tetiba membahas dia pada mereka. Tapi dari semua itu gak ada yang benar.

“Maksudnya?”

Maksudnya bukan berarti dia gak cakep, bukan berarti dia gak keren atau bukan berarti dia gak kaya, itu semua bukan alasan aku menyukainya. Alasan sebenarnya, karena sejak awal dia sudah mencuri hatiku dengan kecerdasannya. Ya, dimataku dia terbilang ke dalam jajaran orang cerdas bin pintar untuk setingkat usianya. Jangan dibandingkan dengan orang yang berbeda usia atau genre ya, itu gak fair namanya. Ibarat membandingkan monyet dan kuda, yang memiliki keahlian yang berbeda dalam memanjat dan berlari ☺

Kalau ngomongi orang pintar saja sih di Indonesia ini banyak banget. Orang-orang pintar - pintar berdusta maupun pintar bersandiwara -  kayak politikus sampah, atau para penjual agama itu, eeh maksudnya kayak penjual minyak wangi ups!

Ada juga yang lagi rame-ramenya sekarang ini… itu loh orang nomer satu di Ibu kota "The Jack" yang berfoto sambil memegang buku berjudul “How Democracies Die” karya penulis Steven Levitsky yang seorang Profesor Yahudi itu. Sangat mudah dibaca, pesan apa yang ingin disampaikannya lewat fotonya itu. Berbeda dengan orang nomor satu di "Nederlandsch Oost-Indie" yang memegang buku komik “si Juki” pemuda Betawi yang hobi makan jengkol dan punya misi menyelamatkan sebuah negara bernama "Hindia" dari hantaman meteor. Jomplang banget kan kalau dilihat dari bacaaannya! Komentarku sih ketika melihat foto itu di medsos, ya seperti di bawah ini,

“Bacaannya ceritanya berat2 biar dibilang cerdas, makanya omongannya hasil kutipan dari buku yang dibaca ketimbang hasil pemikirannya. Mending Baca yang ringan2, tapi omongannya hasil buah pikirannya bukan hasil ngutip dari buku wkwk”

Duh,duh,duh… kejauhan ngelantur, back to topic about him alias si dia deh!

Yaa.. gitu deh, kalau ditanya kenapa aku menyukainya. Tapi jangan geer ya kamu, kamu itu cuma fantasiku belaka, aku sadar karena kamu antara ada dan tiada.

Kamu itu ada di saat aku sapa, “Hi… busy?” lalu kamu jawab,” I'm a bit busy now.. For my sister's wedding..” lalu kamu pun akan segera tiada alias menghilang… ahahha.

Lalu aku menulis ini di sticky note komputerku,

“Ada yang tak sadar dirindukan, ada yang cemburu tapi gak berhak”

Dan kesadaranku pun tetiba pulih…

“Haii… kamu ngapain mikirin dia! Dia itu cuma mampir, harusnya sediain kopi bukan hati… tambahin sianida kopinya” jiiaaahhh

Tapi itu juga cuma fantasiku semata, karena sebenarnya rasa itu tidak pernah hilang seperti lagunya Ade Govinda feat Fadly “Tanpa Batas Waktu” tapi dinyanyi-innya versi ceweknya ya (cover Nadia&Yoseph) biar lebih kerasa gitu hehe…

Lalu aku…

Pura-pura cuek, tapi sebenernya ingin dicari.

Pura-pura gak ada kabar tapi sebenernya takut kamu semakin jauh.

Kadang sebenernya cuma pengen disayang dan dikhawatirin sama kamu.

Yang jadi pertanyaan kamunya itu berwujud gak?  J Hahhaha

Jadi, sebenernya aku hanya berfantasi sama robot penjawab saja kan?! Aku bertanya, dia menjawab. Aku tidak bertanya, dia tidak jawab apa-apa. Apa yang harus aku khawatirkan dari robot penjawab kalau begitu? Atau jangan-jangan dia robot jaman now yang dilengkapi dengan emosi juga? Seperti satu film yang pernah aku tonton beberapa waktu lalu, tapi aku lupa judulnya. J

Btw, fantasy must break! Ya, aku harus menghentikan fantasiku. Sedang Sang Maestro yang kebelet ingin jadi orang nomor satu di "Hindia" itu, harus memelihara fantasinya, karena melibatkan banyak orang dan golongan pengusungnya, minimal sampai pilpres menjemput.

Dan menurutku, sejatinyalah ia itu lebih cocok 'Pegang Buku" ketimbang pegang APBD,.. uang rakyat yang hobinya dihambur-hamburkan untuk kepentingan golongannya itu, haiya!.

Di luar terdengar suara orang bertakbir dengan suara berteriak keras-keras, padahal ada dikisahkan Rasulullah SAW pernah menegur rombongan sahabat yang ikut seperjalanan dengannya karena bertakbir terlalu keras serupa teriak.


Aku cuma berpikir, mungkin mereka lupa... atau pura-pura tidak tau. Upppss!

 

 

Buat kamu yang ada dan tiada

Dari aku Si penikmat waktu

 

#EdisiNulisIseng

 Jakarta, 23 November 2020



Salam,

Auntie "eMDi" Dazzling



Rabu, 07 Februari 2018

Dilan 1990


Ini adalah hutan rindu, sungai yang mengalir, dan laut yang berdebur


Iqbal jago buat baper kaum hawa *gue maksudnya?!


Film Dilan 1990 yang tayangnya dimulai tgl. 25 Januari 2018, total hari ke-13 penontonnya sudah mencapai sudah mencapai 4.166.000 penonton. Keren!

Kalau kamu tanya, Sudah nonton? Saya sih sudah. Mau lagi malah. Gak bosen? Gak tuh. Mau dan mau lagi. Seperti candu.

Film yang diadaptasi dari novel laris karya Pidi Baiq yang berjudul Dilan: Dia Adalah Dilanku 1990 memang film biasa. Boleh dibilang biasa banget. Tapi, tapi, tapi, dibalik biasa ini ternyata punya potensi tersembunyi yang luar biasa. Bisa jadi, ini semua berkat delivery actingnya Iqbal Ramadhan (Dilan) dan Vanessa Pricilla (Milea Adnan Hussein) yang cukup ciamik, yang mampu buat baper semua yang nonton.

Film yang dibintangi oleh Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, yang didapuk memerankan sosok Dilan dan Vanessa Pricilla (Milea Adnan Hussein) itu memang bisa dibilang 'fenomenal'. Bayangin aja, film yang bercerita tentang romansa anak SMA ini ternyata tidak hanya bisa dinikmati oleh anak-anak abg saja, tapi tante-tante sampe emak-emak kekinian pastinya tau, dan kalo ditanya "Sudah nonton Dilan 1990?" bisa dipastikan jawabannya : "SUDAH!"


Waktu baca novelnya ceritanya sih biasa aja, tapi entah mengapa pengen cepet-cepet habisin tuh novel. Ringan. Menarik. Quote-nya bikin baper. Tokoh Dilan dibuat cukup sempurna oleh Pidi Baiq. Leluncon-lelunconnya sebenernya enggak terlalu baru, yang buat kesengsem sama ini novel mungkin kata-kata Si Dilan yang boleh dibilang 'sesuatu' banget. Bisa dijadiin panduan buat cowok-cowok yang lagi gebet cewek. 

Sekedar pelengkap tulisan, di bawah ini ada sinopsisnya (haha, kayaknya udah enggak 'ngehit' lagi ya, secara novel ini sudah duluan booming sejak awal terbit. Tapi, biarin deh, siapa tahu ada yang belum tau isi ceritanya. So, cekidot.


Sinopsis Novel Dilan- Cinta, walaupun sudah berlalu sekian lama, tetap saja, saat dikenang begitu manis.
Milea, dia kembali ke tahun 1990 untuk menceritakan seorang laki-laki yang pernah menjadi seseorang yang sangat dicintainya, Dilan.
Laki-laki yang mendekatinya (milea) bukan dengan seikat bunga atau kata-kata manis untuk menarik perhatiannya. Namun, melalui ramalan seperti tergambarkan pada penggalan cerita berikut :
“Aku ramal, nanti kita bertemu di kantin." – Dilan -hlm. 20
Tapi, sayang sekali ramalannya salah. Hari itu, Miela tidak ke kantin karena ia harus membicarakan urusan kelas dengan kawan-kawannya. Sebuah cara sederhana namun bikin senyum dipilih Dilan untuk kembali menarik perhatian dari Milea. Dian mengirim Piyan untuk menyampaikan suratnya yang isinya :
“Milea, ramalanku, kita akan bertemu di kantin. Ternyata salah. Maaf, tapi ingin meramal lagi : besok kita akan bertemu." – Dilan – halaman. 22
Tunggu, besok yang dimaksud oleh dilan itu adalah hari minggu. Ngga mungkin, kan mereka bertemu? Namun, ternyata ramalannya kali ini benar. Dilan datang ke rumah Miela untuk menyampaikan surat undangannya yang isinya :
Bismillahirrahmanirrahim. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagiPenyayang. Dengan ini, dengan penuh perasaan, mengundang Milea Adnan untuk sekolah pada : Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu." – Dilan – hlm. 27
Hal-hal yang sederhana ini nyatanya dapat membuat Milea tersenyum, dan perlahan mulai menaruh perhatiannya kepada Dilan. Sampai-sampai, sebentar dia lupa, ada Beni yaitu pacarnya yang berada di Jakarta.
Milea tak mau kehilangan Dilan. Baginya, Dilan seperti sesuatu yang selalu dapat membuat hari-harinya penuh warna. Tapi, dia tampak sangat jahat pada Dilan, karena dia mau untuk menerima perhatian dari Dilan, padahal dia sudah ada yang memiliki.
Sampai pada waktu milea memutuskan hubungannya dengan beni, pacarnya di jakarta. Ia cowok yang sangat emosian dan manja. Karena suatu hal yang ga perlu dijelaskan. Semenjak itu hubugan Dilan dan Milea semakin erat saja. 

Selanjutnya, tonton filmnya deh atau baca  novelnya, biar berasa dunia milik "Aku dan Dilan", eh salah! 💔




Jakarta, 23 Maret 2018

Maaf, ini tulisan baru sempat diposting, ngendon di draft kelamaan. Kemaren-kemaren gue kemana ya? #jedotin jidat


Note : Selesaikanlah selalu tulisanmu, hingga menjadi sebuah bacaan. Jangan biarkan tulisan itu terbengkalai di draft! (ingetkan diri)


Info : Sampai hari ke-39 film Dilan tembus sampai 6.243.703 penonton. Two Thumbs buat semua. 







Salam, 
Auntie 'eMDi' Dazzling




 

Kamis, 26 Oktober 2017

Sebuah Kisah Tentang Buah





Oleh-oleh Dari  Negeri Tirai Bambu


Happy time "auntie eMDi"




Haha, minggu kemarin (sabtu,22-10-17) boss finance dan atasan saya pergi ke Beijing Cina. Dan, oleh-olehnya saya dapet satu biji buah, yang bentuknya imut-imut kayak saya hehe alias kecil mungil. Kecilnya hampir seperti duku palembang, tapi lebih tepatnya sih buah gandaria. Tapi, rasanya cukup membuat penasaran. Berhubung Cuma dapet atu hehe satu gitu lho maksudnya, demi mengingat peristiwa jalan-jalan mereka dan mengingat bentuk si buah import ini, maka saya menorehkan cerita oleh-oleh itu dan memajang potretnya di sini. Ya, supaya tidak lupa saja. Oya, rasanya ternyata lebih mirip apel malang lho, tapi nama buahnya entahlah.


Nah, ini dia si buah cute  itu.


Taraaaa…




Si imut yang bikin penasarana 😉

Semakin jelaskan bentuknya 👆

Taraaa... si imut jadi kelihatan huge deh 👐





Itu dia cerita perjalanan si buah imut dari negeri Tiongkok, yang berakhir di perut saya dan teman saya Ari Sumargo  #Eemm buah kecil ini kita bagi dua, biar sama-sama tau rasanya hehe 👫



Sekian.


Dah dulu ya ceritanya.



"Jangan melihat berapa banyak diberi, tapi lihatlah bentuk perhatiannya." Thank a bunch sist Yeanny 😘😘



Note : Jadikan sesuatu itu selalu menjadi cerita indah.  





Salam,
Auntie "eMDi" Dazzling



Senin, 10 Oktober 2016

Mencari Rd


"Whassap aja ya say!"
"Pesbuk aja bu, soalnya saya gak punya whassap." 
"Ok."

Lalu ia menuliskan nama pesbuknya Rd.

"Pokoknya, yang ada gambar hatinya."

Saya mengangguk tanda setuju. 


Begitu bodohnya saya menyetujui kata-katanya  tanpa berpikir lagi bagaimana jika saya tidak menemukan akun namanya itu. Di otak saya saat itu akan mudah mencari Rd di pesbuk, ternyata oh my ghost ada ribuan akun yang awalannya bernama Rd. Pusing.

Kenapa saya saat itu tidak meminta no ponselnya saja?

Selain ia, kenapa saya tidak memberi nama akun pesbuk saya padanya?

Atau saya beri nomor ponsel saya. Tapi kalau nomor ponsel saya sendiri saya tidak ingat. Huh, pret!

Kenapa saat itu tidak terpikir sampai ke situ???


Yang jelas, setelah kemarin mengikuti Workshop menulisnya mbak Asma Nadia itu, ada moment di mana saya di foto bersama Hilma Hariwijaya - Penulis Lupus, Penulis Skenario -  difotonya menggunakan ponsel teman sesama peserta worshop bernama Rita.

Kenapa juga di foto pakai acara memakai ponsel orang? 

Ceritanya begini, Pagi hari di hari Minggu tanggal 09 Oktober 2016 itu, sebenarnya semua keperluan yang harus saya bawa sudah lengkap semua. Cuma satu hal, saya sengaja men-charge- ponsel saya lebih lama agar saya tidak kehabisan batteray lagi seperti minggu sebelumnya. Maklum, saya tidak punya power bank. Jadi, persiapan nge-charge sengaja saya lama-lamain. Ceritanya sih biar awet. Tapi, kisahnya jadi lain waktu saya sudah berada di Transjakarta si Bus Way itu, saya baru teringat dengan ponsel saya yang masih menancap di colokan listrik. Damn! Saya lupa. Untuk balik lagi ke rumah, waduuh mana mungkin. Enggak worth it lah. Bisa-bisa bukannya dapat ilmu malah datang terlambat dan gak dapat apa-apa. Yaelah, rugi bandar!

Akhirnya dengan perasaan enggak enak banget, secara sudah terbayangkan bakalan enggak bisa foto-foto sama para pembicara hari itu, di antaranya : Hilma Hariwijya, Helvy Tiana Rosa (Penulis, Dosen), Alim Sudio (Penulis Skenario), Isa Alamsyah (Penulis), Agung Pribadi (Penulis)  (ssstt... minggu lalu belum sempat foto bareng sama mas Isa dan mas Agung padahal mereka eksis dari minggu lalu) akhirnya saya hanya bisa menyesal.

Workshop pun dimulai pukul.09.00 s/d 17.00 WIB  (Kenyataannya : Dimulai sebelum pukul 09.00 dan selesai lewat pukul 17.00,  hehe... itu namanya bonus. Asik kan. Jangan ngiri!)

Singkat cerita, menjelang lunch sesi foto dimulai, hohoho mau difoto gimana lha wong gak ada kamera pembidiknya. Jadilah saya minta difotoin oleh salah satu teman saya Rita. Selain saya minta difoto berdua bersama Hilman Hariwijaya, saya pun difoto bersama-sama dengan si pemilik ponsel. Tak lupa saya minta difoto bersama Helvy Tiana Rosa. Dan, yaa menyesalnya itu tadi hasil jepretan di ponselnya berakhir seperti cerita di atas. Beruntung, saya masih punya foto bersama mas Alim Sudio, mbak Helvy T.R., dan mas Isa Alamsyah dari Elin, teman saya yang lain. Sayangnya bersama mas Agung Pribadi saya tidak sempat berfoto. Ketiga foto itu dikirim Elin via whassap. Lumayan. Meski tidak puas. Secara foto-foto itu cuma berjumlah masing-masing satu dan hasilnya kurang oke.Tapi, saya tetap bersyukur karena masih bisa mendapatkan ketiga foto itu.

Writing Workshop yang diselenggarakan tanggal 2 dan 9 Oktober ini memang keren punya. Selain dapat ilmu dari pakar-pakarnya, saya pun dapat kejutan lain. Kejutannya adalah foto-foto unggahan mas Guntur di pesbuk.

Nah, kemarin saya mendapat foto-foto hasil unggahan ponsel-nya mas Guntur Soeharjanto (Sutradara) yang di minggu sebelumnya, tanggal 02 Oktober 2016 menjadi pembicara di writing workshop ini. Dan saya pribadi masih punya beberapa foto bersama mbak Asma Nadia, mas Guntur Soeharjanto di ponsel saya. Sayang, foto-foto itu masih tersimpan rapi di ponsel. Tapi, biar saya bisa mengingat terus acara workshop ini, foto-foto yang diunggah mas guntur akan saya bagi di sini. Meski di foto itu saya lagi ngapain gitu, enggak masalah, yang penting eksist, hehe.


Bersinggungan dengan orang pintar

Sibuk ngapain tuh gue?

Bisa-bisanya pake nengok segala!

Writing Workshop Asma Nadia 2016

Mendengarkan orang-orang pintar sedang bicara (ada anaknya mas Guntur)  ;
Asma Nadia, mas Guntur Soeharjanto & mas Isa Alamsyah :)



Note : Belajarlah dari ahlinya, maka kamu akan mendapat lebih.




Salam,
Auntie 'eMDi' Dazzling



Selasa, 09 Agustus 2016

Teman Barumu Ada di Ujung Jarimu

Indahnya Kebersamaan


Ingin kumpul bareng sama teman-teman? 
Bisa makan bareng tanpa perlu bertandang?
Atau, sekendar kongkow bareng tapi nggak harus ke luar rumah?
Iya bener, itu kayak gambar di atas?

Mau kan? Mau kan?


Yes! Pastinya hampir semua orang menjawab "mau banget"! 


Tapi gimana caranya? 

Di rumah aja tak ada teman tak ada lawan. Gimana bisa kumpul bareng sama teman jika nggak ke luar rumah?

Ah, you cuma ngomong doang!

Kasih tau dooongggg....................



Eeiiittt! Tunggu dulu! Sabar bray :)

Itu mah gampang-gampang aja! 


Jaman dulu, apalagi jamannya Mr. Fred Flintstone dan Wilma Flintstone si pemeran utama film kartun "The Flintstones"  yang hidup di jaman batu, mungkin kecanggihan masa kini masih dalam sebatas mimpi. Tapi berawal dari mimpi lah sesuatu yang impossible itu bisa jadi kenyataaan. Seperti kata Martin Luther King Jr.  "I have a Dream" - yang memimpikan tulisan dan pidato dapat mengubah dunia - demikian juga mimpi untuk mendapatkan tempat tinggal yang nyaman, teman untuk tinggal bersama, berbagi biaya tempat tinggal bersama, bukan sekedar mimpi lagi. Itu sekarang bisa dimungkinkan hanya di Serumah.com. Di serumah.com biarkan jarimu yang mencari dan menemukan apa yang kamu butuhkan.

Beneran neh?

Of course! Di Serumah.com kamu bisa mencari berbagai macam tempat tinggal. Ada kost, apartemen, rumah sewa, terserah apa seleramu. Pokoknya kamu bisa pilih sendiri. Bahkan kalau kamu ingin mencari roommate juga bisa, ketimbang kamu cengo' sendirian di kamar nggak ada teman, mendingan juga kamu berbagi dengan teman lain. Setidaknya suasana nggak seperti di kuburan, tapi selayaknyalah seperti gambar di bawah ini dong. Seru kan!


Teman-teman baru yang sehati
Kongkow bareng tanpa harus ke luar rumah :-)






Teman baru yang seperasaan
Terus budget berapa?

Masalah uang? Itu juga semua tergantung sama kamu. Di Serumah.com ini kamu yang menentukan semua. Price range berapa sih yang sesuai dengan sakumu, semua bisa kamu atur sejak awal. Apalagi buat kamu para pelajar atau profesional muda yang masih membutuhkan teman berbagi, Serumah.com memang tempat yang tepat mendapatkan apa yang kamu perlu. Di kota-kota besar seperti sekarang ini, sangatlah tidak efisien kalo kamu gene hari masih harus ngaprak-ngaprak cari kost-an sendiri langsung ke lokasi, dah gak jaman deh. Tapi, kalau kamu keukeuh harus terjun langsung cari kost-an langsung ke lokasi itu seh terserah, yang jelas di jamin cape bray.  :-(

Jadi, kalau sekarang ada yang lebih mudah ngapain cari yang susah!

Intinya, kamu bisa mencari dan mendapatkan apa yang kamu butuh hanya dengan mengandalkan jari dan koneksi internet saja, tanpa harus buang-buang waktu dan cape-cape badan. Selanjutnya? Terserah kamu.

FYI, di Serumah.com ini juga bukan hanya sekedar untuk kamu-kamu yang sedang mencari tempat tinggal saja, tetapi juga Serumah.com berguna untuk pemilik properti (kost, apartemen, rumah sewa) yang dapat mengiklankan bisnis propertinya secara gratis di sini. Buat kamu-kamu pencari housemate/flatmate/kostmate/roommate bisa dilihat di sini. Siapa pun kamu, baik pemilik properti yang mencari penyewa atau kamu mahasiswa, profesional muda yang sama-sama membutuhkan yang namanya tempat tinggal, sangat diuntungkan sekali dengan kehadiran situs pencari tempat tinggal Serumah.com ini. Karena bukan hanya kamu, saya pun terbantu berkat kehadiran Serumah.com.

Sebulan lalu ada pesan masuk ke hp saya.

"Teh, bantuin aku cari kost-an di daerah Slipi, aku diterima kerja di daerah situ," bunyi pesan itu. awalnya saya bingung juga mau cari di mana, tapi beruntung berkat kehadiran Serumah.com saya cukup merekomondasikan website ini padanya, biar ia sendiri yang mencari dan menentukannya sendiri. Dan, seminggu lalu ia mengabari saya kabar gembira bahwa ia sudah menemukan tempat yang cocok dengannya, bahkan ia punya teman satu kamar yang kebetulan sama-sama datang dari kota Bandung.

"Teh nuhun, sambil menyelam minum air," pesannya.

Maksudnya? Saya binggung. 

"Iya, itu Teh dapat kost-an sekaligus bonus teman sekamar," tulisnya lagi.

Wuhuuiiii itu toh maksudnya!

Lega rasanya mengetahui sepupu saya sudah mendapatkan apa yang ia butuhkan.

Sekarang tinggal kamu-kamu semua, apa yang kamu butuhkan?

Cari saja di Serumah.com semua ada di sana.

Serumah.com
***


Note : nuhun (Bahasa sunda) : terima kasih
ngaprak istilah bahas sunda yang artinya "pergi mencari kemana-mana" atau suatu istilah artinya "berpergian".

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/halimramdani/ngaprak-kasundaan-di-tengah-zaman_552854316ea834f7588b4572
          ngaprak-ngaprak (Bahasa sunda) : pergi mencari ke mana-mana



My backlink from Serumah dot com
ngaprak istilah bahas sunda yang artinya "pergi mencari kemana-mana" atau suatu istilah artinya "berpergian"

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/halimramdani/ngaprak-kasundaan-di-tengah-zaman_552854316ea834f7588b4572



Salam,
Auntie 'eMDi' Dazzling



SAYA SUKSES - THE SECRET

The Secret - Rhonda Byrne Datangnya lebih awal. Di luar dugaan. Semesta telah bekerja begitu cepat buat saya. Ini adalah pelajaran berharga ...