Triiinggggg |
Luar biasa! Pasti. Bagaimana tidak, semua yang ia inginkan akan
terlaksana sesuai kemauannya tanpa ada seorang pun yang dapat
mematahkannya even oleh seorang direktur sekali pun. Entah kekuatan apa yang ia miliki, pokoknya "Ruarrrr biasa!"
Di tempat saya bekerja hampir setiap akhir tahun perusahaan mengadakan
sebuah acara, acara syukuran dan doa akhir dan awal tahun.
Ada yang menarik dari acara akhir tahun kali ini, biasanya acara akhir
tahun diisi dengan doa, panggung hiburan dan ramah-tamah diakhiri dengan
dibagi bonus tahunan, tetapi untuk kali ini berbeda, acara akan diisi
dengan pembacaan al'quran dan saritilawah kemudian tausiah plus
ada marawis. Yang keren, tausiah akan dibawakan oleh guru spiritualnya
dan marawis dari kumpulan marawis di lingkungan rumahnya. Sebetulnya
tidak ada yang buruk, yang terlihat kurang wajar justru semua acara
adalah atas keinginannya sendiri. Dibuat, diputuskan dan dilaksanakan
atas keinginannya sendiri, sedang masukan dari orang lain minggiiiirrr bang!
Pembacaan al'quran, saritilawah dan tausiah adalah sesuatu yang baik.
Lafalan doa dan pujian akan membawa kebaikan tentunya. Air putih yang
dibacakan doa yang baik saja (doa dalam agama atau bahasa apa pun) akan
bereaksi baik, apalagi acara tutup tahun ini pun diisi dengan doa,
pastinya itu akan membawa kebaikan dan lebih afdol tentunya.
Kegiatan besutan si Boss ini tentulah adalah sesuatu yang baik, karena itu berarti ia lebih concern dengan yang namanya akherat dibanding duniawi. Yang jadi masalah, justru sekarang saya jadi bingung, semua orang menggunakan baju gamis sedang saya tidak, bagaimana saya bisa berkumpul di acara akhir tahunan ini jika semuanya tampak dibuat khusus untuk muslim sedang saya non muslim.
Saya bingung!
Jika saya tidak ikut, kok sepertinya naif banget. Mau ikut juga jadi serba salah.
Saya bukan tipe orang yang menolak acara seperti ini, karena jauh
sebelumnya di tempat kerja saya ini sering mengadakan syukuran yang
diisi ceramah oleh seorang ustadz, saya sih sebenarnya no problem.
Bisa duduk bareng, berkumpul mendengarkan ceramah dari ustadz dan
mendengarkan ayat-ayat suci Al'quran yang dilafalkan oleh semua yang
hadir. Saya menghargainya dengan duduk tenang dan mendengarkannya.
Sebenarnya tidak ada masalah yang krusial, cuma kok saya sangat penasaran saja dengan mantra-mantranya si Boss yang tokcer punya itu.
Jika si Boss bisa dengan fasih memantrakan matra suci "Man Jadda Wa
Jadda," Maka saya harus melafalkan mantra suci “Man Shabara Zhafira,”
yang artinya "siapa yang bersabar akan beruntung."
Dan semoga saya bisa sabar dan beruntung. Amin.
Aha, ini dia kalimat mandraguna yang menguatkan saya :
"mintalah, maka akan diberikan kepadamu;
carilah, maka kamu akan
mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."
~ Matius 7:7 ~
Salam,
Auntie 'eMDi ' Dazzling