Mau wisata bersama keluarga ke luar negri?
Widiihh, mau banget!
Liburan bersama keluarga ke luar negri adalah salah satu impian saya, dan saya baru saja membaca sebuah tulisan di Kompas.com tentang roadtrip berlibur ke Australia Barat. Wow, baru membayangkannya saja saya sudah sangat exicited. Waktu saya membaca tulisan tentang berlibur di Australia Barat dengan roadtrip ini yang hal pertama yang muncul di otak saya adalah berapa budget rupiah yang harus dikeluarkan andai saya dan keluarga berlibur ke negara Kanguru tersebut. Heemm pastinya cukup gede deh dana yang harus saya cadangkan, jika saya benar-benar ingin mewujudkan mimpi berlibur tersebut #puter otak deh 😏
Nampaknya, keinginan untuk berlibur ke Australia ini harus saya redam dulu, mengingat belum ada cadangan dana untuk itu. Tetapi ingat, REDAM bukan DIMATIKAN. Karena, kelak mimpi ini akan terwujud seiring kuatnya citra ini. Biar gambar mimpi saya itu tetap hidup, maka saya akan menghidupkan gambar mimpi itu di sini.
Nampaknya, keinginan untuk berlibur ke Australia ini harus saya redam dulu, mengingat belum ada cadangan dana untuk itu. Tetapi ingat, REDAM bukan DIMATIKAN. Karena, kelak mimpi ini akan terwujud seiring kuatnya citra ini. Biar gambar mimpi saya itu tetap hidup, maka saya akan menghidupkan gambar mimpi itu di sini.
Trek mobil yang memudahkan pengunjung berkeliling di The Pinnacles, Taman Nasional Nambung, Australia Barat ((Kompas.com) |
Suasana Kings Park di Fraser Avenue, Perth, Australia Barat. |
Sebenarnya tahun depan, tahun 2018, saya dan keluarga sudah ada ticket on hand untuk berlibur ke beberapa negara Asia sekaligus. Ya, alasannya biar sekalian jalan, dua tiga negara tersinggahi. 😀 Tapi, yang namanya liburan ke negara empat musim itu adalah impian banget, makanya ketika saya baca liburan tak biasa ini langsung membuat angan saya ikut terbang. Haduh biyung, keinginan saya kok gede bingit sih! Ketertarikan untuk travelling ke berbagai negara berkulit putih itu sudah terpatri di hati sejak dulu, masa saya kecil. Dahulu, saya pernah melihat buku tentang negara-negara di dunia berikut peta dan hasil bumi dan alamnya. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah ketika saya membaca tentang negara terkecil di dunia Liechtenstein (Versi dulu, kalau versi Zaman now, saya enggak tahu apakah masih menjadi negara terkecil di dunia kah?). Seingat saya negara kecil ini berbatasan dengan negara Swiss, Austria dan Jerman. Batas lainnya saya lupa. 😜
Gambaran tentang Swiss dan si Negri imut itu dengan pemandangan alam yang indah, dan rumah-rumah desa yang menawan dengan background pegunungan yang mempesona tidak pernah hilang dari ingatan saya. Sejak saat itu, saya mempunyai cita-cita bisa berkunjung ke Swiss dan tentunya ke Liechtenstein ini. Angan saya terlalu tinggi, hingga mimpi untuk berkunjung ke dua negara tersebut tidak pernah pudar. Oya, sebenarnya masih ada satu lagi negara yang juga saya ingin kunjungi adalah England. Dan, mimpi untuk suatu hari menginjakan kaki ke negara-negara Eropa tersebut masih hidup hingga detik ini.
Sedikit out of topic. Saya mempunyai teman, sebutlah si Geulis. Dia sebenarnya kurang bisa berbahasa Inggris, tetapi dia orangnya berani dan sangat suka dengan bule. Hingga suatu hari dia bertemu dengan turis bule, laki-laki tentunya. Dari pertemuannya tersebut, dia diajak si bule ikut travelling keliling Indonesia. Dan, sssttt... menurut pengakuan dia sama saya, diamaking love sama si bule. Shit! Off the record ah. Tapi bukan itu inti bahasannya! Ini yang dimaksud, beberapa tahun kemudian, si Geulis dapet kesempatan stay di Swiss mengikuti jejak pacarnya yang orang Indonesia dan mendapat bea siswa sekolah ke Swiss. Berhubung Swiss itu jaraknya cukup jauh dari Grogol, halah, maksudnya Indonesia, maka orang tua si Geulis menikahkan mereka dulu. Sampai di Swiss, dasar si Geulis ini orangnya kegatelan, ia malah melanjutkan hubungannya dengan si Bule yang pernah bertemu dengannya di Indonesia itu. Si Geulis dengan tidak segan mengirim surat buat cowok bulenya. FYI, bule ini masih abg lho usianya di bawah 20 tahunan, sedang si Geulis waktu itu sudah lulus kuliah usiannya sekitar 23 tahun. Dasar si Geulis ini tipe cewek perayu cap nenek sihir naekin sapu lidi, untuk dapetin hati si bule ini termasuk easy gels. Si Bule yang masih unyu-unyu ini bener-bener jatuh cinta. Hingga suatu hari mereka berjanji bertemu di perbatasan negara Swiss dan Austria. Oia, kebetulan bule ini orang Austria sodara-sodara sebangsa dan setanah air. Maka tanpa merasa berdosa si Geulis berjanji untuk menemui bule unyu ini di pos perbatasan kedua negara. Ternyata si Bule ini sudah bercerita tentang si Geulis kepada kedua orang tuannya, dan saat ini mereka sedang menunggu kedatangan si Geulis yang sudah janjian untuk bertemu itu. Mungkin si Bule gak pernah tahu bahwa Geulis sekarang sudah menikah, sehingga dia yakin banget kalau cinta mereka bak gayung bersambut. Iya sih, sebenarnya cinta itu bersambut, tapi apa boleh seorang perempuan sudah menikah punya hubungan spesial dengan lawan jenisnya? gak usah dijawab, pikir saja sendiri. Cuma yang jadi pikiran saya saat itu cuma satu, kasihan sekali si unyu bule ini kena tipu Geulis.
Alkisah, akhirnya Geulis dan Bule bener-bener bertemu di perbatasan, di sini Bule mengajak Geulis ke rumahnya saat itu juga, ia bahkan bilang pada Geulis bahwa ia ingin menikahi Geulis dan keinginannya itu sudah ia bicarakan dengan kedua orang tuanya, jelalahnya kedua orang tua Bule mengijinkan kemauan anaknya itu. Sampai di sini Geulis mulai merasa resah, apa ia harus ikut Bule atau kembali ke sang suami?
Dari lubuk hatinya yang paling kecil Geulis ingin mengikuti Bule, tapi ia juga bingung bagaimana nanti dengan Sang suami yang sekarang ini masih menuntut ilmu di negri bersalju ini?! Apa yang ia akan ceritakan pada keluarga besarnya di Indonesia? Bagaimana reaksi kedua keluarga besar ia dan suami??
Geulis memutuskan untuk tidak ikut, hatinya ciut untuk mengambil langkah besar mengikuti Bule. Bule imut, ganteng itu menangis tersedu-sedu, mungkin ia benar-benar sudah falling in love sama Geulis sampai ia memohon-mohon pada Geulis untuk ikut dengannya. Sayang banget, si Bule eggak pernah tau kalo Geulis sekarang sudah menikah, mungkin kalo ia tau belum tentu juga ia memohon sebegitunya pada Geulis meski ia cinta mati, tapi enggak tau deng siapa tau si bule juga ngedadak gila gak peduli dengan segalanya, hayo!.
Kalau boleh bercerita, sebenarnya Geulis tidak mencintai suaminya ini, tetapi karena ia akan tinggal dan bersekolah di Swiss maka ia mau saja menikah dengannya, tujuannya jelas ia ingin ke luar negri alias ke Swiss, ia ingin tau bagaimana negri yang terkenal dengan kelezatan cokelatnya ini, belakangan setelah ia pulang ke Indonesia saya mendapat oleh-oleh cokelat darinya, ya dari negri Swiss. Swiss memang patut dibanggakan, ia tidak mempunyai perkebunan cokelat, dan hanya mengolah bahan mentah cocoa yang berasal dari Afrika, Amerika Selatan dan bahkan Indonesia ini justru bisa menghasilkan cokelat ter-enak di dunia, wouw two thumbs buat Swiss. #tunggu perjalanan saya ke Swiss ya.
Balik lagi ya setelah sedikit melanglang buana ke Swiss.
Menurut saya Australia tampaknya bisa masuk wishlist selanjutnya, mengingat letaknya yang tidak terlalu jauh dari Indonesia dan memiliki musim yang hampir sama dengan Eropa, tetapi musim di Australia berkebalikan dengan musim di belahan bumi utara itu. Desember sampai Februari musim panas, Maret sampai Mei musim gugur, Juni sampai Agustus musim salju dan september sampai November musim semi, beda ya dengan negara-negra di belahan bumi utara. Mau tau perbedaan tepatnya, yuk chek it out :
Musim-musim dibelahan bumi utara
Musim semi : 21 Maret � 21 Juni
Musim panas : 21 Juni � 23 September
Musim gugur : 23 September � 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember � 21 Maret
Musim-musim dibelahan bumi selatan
Musim semi : 23 September � 22 Desember
Musim panas : 22 Desember � 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret � 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni � 23 September
Jadi perbedaannya seperti ini :
Kalo mau tau lebih detailnya, benua atau negara-negara mana saja yang masuk kedalam BBU (Belahan Bumi Utara) dan BBS (Belahan Bumi Selatan) googling aja sendiri ya, biar pinter 😀
Cukup sekian dulu ya ceritanya, nanti kita cerita-ceita lagi. Bye bye 👋
Latepost 💗 (publish : 29/10/2018)
Note : Make your dreams come true
Gambaran tentang Swiss dan si Negri imut itu dengan pemandangan alam yang indah, dan rumah-rumah desa yang menawan dengan background pegunungan yang mempesona tidak pernah hilang dari ingatan saya. Sejak saat itu, saya mempunyai cita-cita bisa berkunjung ke Swiss dan tentunya ke Liechtenstein ini. Angan saya terlalu tinggi, hingga mimpi untuk berkunjung ke dua negara tersebut tidak pernah pudar. Oya, sebenarnya masih ada satu lagi negara yang juga saya ingin kunjungi adalah England. Dan, mimpi untuk suatu hari menginjakan kaki ke negara-negara Eropa tersebut masih hidup hingga detik ini.
Jermannya mana ya? |
Gambar yang pernah saya lihat, lebih indah dari ini lho! (#credit Google) |
Lucu ya bentuk rumahnya (#credit Google) |
Pegunungan yang indah (#credit Google) |
Sedikit out of topic. Saya mempunyai teman, sebutlah si Geulis. Dia sebenarnya kurang bisa berbahasa Inggris, tetapi dia orangnya berani dan sangat suka dengan bule. Hingga suatu hari dia bertemu dengan turis bule, laki-laki tentunya. Dari pertemuannya tersebut, dia diajak si bule ikut travelling keliling Indonesia. Dan, sssttt... menurut pengakuan dia sama saya, dia
Alkisah, akhirnya Geulis dan Bule bener-bener bertemu di perbatasan, di sini Bule mengajak Geulis ke rumahnya saat itu juga, ia bahkan bilang pada Geulis bahwa ia ingin menikahi Geulis dan keinginannya itu sudah ia bicarakan dengan kedua orang tuanya, jelalahnya kedua orang tua Bule mengijinkan kemauan anaknya itu. Sampai di sini Geulis mulai merasa resah, apa ia harus ikut Bule atau kembali ke sang suami?
Dari lubuk hatinya yang paling kecil Geulis ingin mengikuti Bule, tapi ia juga bingung bagaimana nanti dengan Sang suami yang sekarang ini masih menuntut ilmu di negri bersalju ini?! Apa yang ia akan ceritakan pada keluarga besarnya di Indonesia? Bagaimana reaksi kedua keluarga besar ia dan suami??
Geulis and Bule (Credit : Google) |
Geulis memutuskan untuk tidak ikut, hatinya ciut untuk mengambil langkah besar mengikuti Bule. Bule imut, ganteng itu menangis tersedu-sedu, mungkin ia benar-benar sudah falling in love sama Geulis sampai ia memohon-mohon pada Geulis untuk ikut dengannya. Sayang banget, si Bule eggak pernah tau kalo Geulis sekarang sudah menikah, mungkin kalo ia tau belum tentu juga ia memohon sebegitunya pada Geulis meski ia cinta mati, tapi enggak tau deng siapa tau si bule juga ngedadak gila gak peduli dengan segalanya, hayo!.
Kalau boleh bercerita, sebenarnya Geulis tidak mencintai suaminya ini, tetapi karena ia akan tinggal dan bersekolah di Swiss maka ia mau saja menikah dengannya, tujuannya jelas ia ingin ke luar negri alias ke Swiss, ia ingin tau bagaimana negri yang terkenal dengan kelezatan cokelatnya ini, belakangan setelah ia pulang ke Indonesia saya mendapat oleh-oleh cokelat darinya, ya dari negri Swiss. Swiss memang patut dibanggakan, ia tidak mempunyai perkebunan cokelat, dan hanya mengolah bahan mentah cocoa yang berasal dari Afrika, Amerika Selatan dan bahkan Indonesia ini justru bisa menghasilkan cokelat ter-enak di dunia, wouw two thumbs buat Swiss. #tunggu perjalanan saya ke Swiss ya.
Balik lagi ya setelah sedikit melanglang buana ke Swiss.
Menurut saya Australia tampaknya bisa masuk wishlist selanjutnya, mengingat letaknya yang tidak terlalu jauh dari Indonesia dan memiliki musim yang hampir sama dengan Eropa, tetapi musim di Australia berkebalikan dengan musim di belahan bumi utara itu. Desember sampai Februari musim panas, Maret sampai Mei musim gugur, Juni sampai Agustus musim salju dan september sampai November musim semi, beda ya dengan negara-negra di belahan bumi utara. Mau tau perbedaan tepatnya, yuk chek it out :
Musim-musim dibelahan bumi utara
Musim semi : 21 Maret � 21 Juni
Musim panas : 21 Juni � 23 September
Musim gugur : 23 September � 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember � 21 Maret
Musim-musim dibelahan bumi selatan
Musim semi : 23 September � 22 Desember
Musim panas : 22 Desember � 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret � 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni � 23 September
Jadi perbedaannya seperti ini :
Tanggal | Belahan Bumi Selatan | Belahan Bumi Utara |
21 Maret – 21 Juni 21 Juni – 23 Sept 23 Sept – 22 Des 22 Des – 21 Maret |
Musim gugur Musim dingin Musim semi Musim panas |
Musim semi Musim panas Musim gugur Musim dingin |
Kalo mau tau lebih detailnya, benua atau negara-negara mana saja yang masuk kedalam BBU (Belahan Bumi Utara) dan BBS (Belahan Bumi Selatan) googling aja sendiri ya, biar pinter 😀
Cukup sekian dulu ya ceritanya, nanti kita cerita-ceita lagi. Bye bye 👋
Latepost 💗 (publish : 29/10/2018)
Note : Make your dreams come true
Salam,
Auntie "eMDi" Dazzling
Kok aku malah salfok ke ceritanya si Geulis ya. Serem gitu bacanya... Aneh, kok ada yang orang yang suka ras tertentu. Padahal laki mah sama aja, ada yang baik ada yang gak, ---gak tergantung rasnya apa :(
BalasHapusIya Indi sayang, si geulis emang sukanya ras bule hehe :)
HapusSereem,tp bikin penasaran baca nya
BalasHapusDari pertemuannya tersebut, dia diajak si bule ikut travelling keliling Indonesia. Dan, sssttt...
BalasHapushahhaha
Hapus