Beneran saya tidak ingin seperti 'dia'.
Siapa 'dia' ?
'Dia' posisi duduknya menghadap saya tapi tidak saling berhadapan,
melainkan ia berada di posisi kiri saya dengan arah meja dan kursi
menghadap saya. Sebut saja ini posisi 'sayap kiri'.
Posisi sayap kiri ini aura negatifnya sangat kuat. Almost every day kalau enggak salah wajahnya bak dipenuhi masalah. Rasanya yang namanya wajah happy itu bisa dibilang jarang singgah padanya, hanya sesekali saja wajahnya terlihat sumringah.
Tapi, tadi pagi ketika ia memasuki ruangan ia berucap salam cukup keras "Assalamu'alaikum"
suara sapa salamnya terdengar meski saya sendiri belum melihat
penampakan dirinya. Wouw wouw ... kemajuan nih, saya tersenyum dalam
hati. Point 10 buat 'dia', 10 pahala kebaikan baginya. Coba kalau mengucap salamnya lengkap Assalamu‘alaikum warahmatullahi
wabarakatuhu wouw 30 point dong buatnya. Andai
salam itu bisa meresap ke dalam hatinya, tidak hanya untuk orang yang
diberi salam tetapi biarlah doa itu bisa membuat hatinya tenang, tentrem, damai loh jinawi. Amin.
Maaf tulisan ini bukan berniat menjelek-jelekan tetapi semacam keterkejutan saja.
'Dia' sekarang mulai pandai mengaji, dan pandai bertausiah, semoga kepandaiannya ini tidak membuat 'dia' menjadi pongah. Amin.
Note : Sebuah catatan di awal Desember 2015
Note : Tulisan ini diambil dari : Blog saya yang lain "Surat dari Auntie Dazzling"
Salam,
Aunti "eMDi" Dazzling
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kunjungan anda adalah harapan bagi saya, tinggalkan jejak anda pada kolom komentar sebagai tanda harapan buat saya. Dan, semoga ini bukan harap-harap cemas :)
Dan diatas semua harapan, saya haturkan terimakasih atas kunjungannya :)