"Sudah saatnya, di kita ini (red:perusahaan), Boss-bossnya berbadanya gempal dengan
perut membuncit".
“Hahaha
… “, saya tertawa mendengar omongan sahabat saya ini. Menurut sahabat saya ini,
Anies, tampaknya akan terasa cocok jika seseorang telah memiliki jabatan
tertentu di perusahaan, memiliki postur tubuh
gemuk. Saya sih kayanya kurang setuju deh, tapi sih emang gak menutup mata
kalau melihat teman yang sudah menduduki jabatan tertentu dengan perut sedikit
membuncit itu hihi … tampaknya cocok banget jadi boss. Contohnya sih temen saya mas Bayu, dengan
kulit putih dan perut sedikit membuncit, membuat ia tampak seperti boss muda
atau setidaknya seperti eksekutif muda berkarir bagus.
Kurus, gemuk. Setiap orang memiliki ketertarikan masing-masing. Tetapi fisik
menjadi tidak penting, jika sudah terbentur yang namanya cinta. Siapa coba yang peduli, jika kita mencintai
orang yang bertubuh tambun atau malah sebaliknya bertubuh junkis (maksudnya : kurus, bukan pemadat loh!). Semua sah-sah saja, tidak ada
ketentuan atau pakemnya. #hadeh ngelantur, malah ngomongin perasaan.
Dijaman ini, dimana materi sudah menjadi goal bagi hampir semua manusia, bertubuh tambun itu bagaikan sinyal dari yang namanya kemakmuran. Gemuk sama dengan makmur. Dan bagi cewek mantre, melihat seseorang sedikit tambun turun dari mobil paling wahid dijaman ini, pasti dah pada ngiler semua, kepincut luar dalem. Mata melotot, hati cenet-cenut gak tahan. Haha, gak percaya ? Coba tonton acara 'Take Me Out'-nya Indosiar, rata-rata cewek-cewek cantik nan matre disitu, akan tidak mematikan tombol lampunya, jika sang kadidat adalah pengusaha sukses, jangan dilihat penampilan fisiknya, karena penampilan fisik gak bakal ngaruh, jika di depan mata yang berdiri adalah si Makmur bertubuh tambun.
Emm ... bukan bermaksud mengenaralisir, tetapi orang-orang berlabel kaya ini kecenderunganya emang gemuk, dan si miskin cenderung kurus. Meski, sejatinyalah, gemuk, bukan hanya pemilik label 'The Have'.
Boss saya, pak Budi Tjahyadi, yang baik hati nan tampan itu, tergolong orang kaya. Lalu, apakah ia bertubuh tambun juga ? Oh, ternyata jawabannya 'Tidak'. Meski ia berada di label kaya, tetapi ia tidak tambun. Tubuhnya proporsional saja. Itulah kelebihnya, karena dengan tubuh yang ia miliki sekarang, ia malah terlihat lebih muda dan keren punya. Hayo Anies, pilih mana : Pak Budi atau mas Bayu ???
Jadi ternyata, ukuran tubuh tidak bisa dijadikan tanda, apakah ia boss (ber'uang') atau bukan. Karena, kaya itu tidak harus gemuk, dan miskin juga tidak harus kurus. Yang lebih penting adalah sehat.
So, gemuk - kurus, tidak jadi masalah, selama kesehatan menjadi prioritas :)
So, gemuk - kurus, tidak jadi masalah, selama kesehatan menjadi prioritas :)
My
Note : Menjadi boss tidak harus berbadan gemuk, tetapi biarlah 'gemuk' itu berupa gemuk kebaikan. Dan gemukanlah kebaikan anda.
Salam,
Auntie Dazzling
Salam,
Auntie Dazzling
Paling enak lagi jika cowok kaya itu berperut kotak-kotak macam model >.< *slurp ._.V
BalasHapusTampaknya cowok six pack emang idaman para perempuan neh :)
Hapusaku kurus berati gak bisa jadi boss ya hehehe
BalasHapusKan kurus atau gemuk bukan "patokan' untuk jadi boss :)
Hapusklo bos sama karyawan sam gndut asik kali.
BalasHapussalam kenal mbak:)
Hihi ... iya, kayaknya asik juga pada "makmur"
HapusAkoh suka banget sama kalimat terakhirnya Kak, salam kenal ya
BalasHapusThanks ya Koh, Salam kenal juga :)
Hapusgemuk atau kurus yang penting sehat lahir bathin hehe
BalasHapusYups, bener banget bro :)
Hapusternyata sampe ada juga iia pembahasannya hmm... :(
BalasHapusHaha ... sssttt mungkin gak ada bahasan lain hehe :)
Hapussoalnya sering makan enak dan jarang gerak tuh makanya bos bos pada ndut hehee
BalasHapusIh, Fany bisa aja, gimana Fan kabar sang pangeranmu ?
Hapus