"Good site ( ) you've got here ...
It's difficult to find high-quality writing like yours nowadays.
I really appreciate individuals like you! Take care!"
(Anonim)
***
Membaca tulisan di atas, langsung membuat diri saya serasa terbang ke angkasa. Tulisan yang tiba-tiba nongkrong di kolom komentar pada enam november lalu di old post saya itu cukup membuat saya tersanjung. Meski tulisan ini mungkin bisa jadi hanya tulisan nyasar dari seseorang, tapi siapa tau komentar itu benar-benar ia tujukan pada saya. Bukan bermaksud merasa diri okay atau bagaimana gitu, tetapi komentarnya ini cukup membikin hati ini empot-empotan senang, hihi bukan geer! Tapi , tersanjung aja dan tetep geer juga. # yaelah preett!
Apresiasi yang diberikan oleh Anonim (someone) di kolom itu cukup membesarkan hati saya. Dan saya merasa "ember emosi positif" saya sedang ditambahkan olehnya. Kok ember emosi positif sih? Eits, sebentar! Dalam buku "Strategi jitu mengelola emosi - smart emosi vol.2" karya Anthony Dio Martin seorang motivator Indonesia, di situ diceritakan bagaimana seorang psikolog beraliran positif Donald Clifton yang telah membuat teori "ember dan gayung" yang sederhana tapi mengena. Ember sebagai emosi positif dan gayung sebagai si Pengurang emosi positif. Begini penjelasannya :
Dari penjelasan diatas, saya memposisikan komentar someone ini sebagai tambahan emosi positif buat saya karena dukungannya lewat komentarnya tersebut. Dan di sini, saya sedang belajar berterimakasih atas penghargaan yang tulus yang telah diberikannya. Jika someone itu telah mengapresiasi tulisan saya itu sebegitu tingginya, maka yang harus saya lakukan adalah berterimakasih atas apresiasinya ini, karena ember emosi positif saya sudah ditambahkan olehnya.
Dan, dari buku yang saya baca itu, minimal ada 3 hal penting dalam penerapan teori ember dan gayung ini :
Budaya bangsa kita yang cenderung malu-malu kucing untuk menerima pujian dari orang lain, menjadi pembelajaran buat kita untuk belajar mengucapkan terima kasih atas pujian tersebut. Dan rasakan, betapa berharganya diri kita karena ucapan ini. Mulailah belajar memuji dengan tulus setiap keberhasilan orang lain, karena pada akhirnyapun pujian itu kembali pada kita.
Kembali kepada someone yang telah memberi apresiasi pada tulisan saya, saya tidak tau siapa orangnya (emm siapa Dia ya?) tapi saya yakin ia pastinya telah memiliki ember emosi positif yang penuh, sehingga ia tidak segan untuk memuji orang lain dengan tulus. Sahabat, terimakasih!
Pembelanjaran yang sangat berharga dari buku karangan Anthony Dio Martin ini, semoga membuat kita lebih baik lagi dalam kwalitas hidup kita. Belajar memberi pujian dengan tulus dan belajar menerima pujian buat diri sendiri.
Semoga saja kita memiliki ember-ember emosi positif yang penuh, sehingga memberikan pengaruh emosi positif pula bagi orang-orang di sekeliling kita semua. Go for it!
My Note : Membagi emosi positif bagi orang lain, sama dengan menambah emosi positif bagi diri sendiri :)
Salam,
Auntie 'eMDi' Dazzling
Apresiasi yang diberikan oleh Anonim (someone) di kolom itu cukup membesarkan hati saya. Dan saya merasa "ember emosi positif" saya sedang ditambahkan olehnya. Kok ember emosi positif sih? Eits, sebentar! Dalam buku "Strategi jitu mengelola emosi - smart emosi vol.2" karya Anthony Dio Martin seorang motivator Indonesia, di situ diceritakan bagaimana seorang psikolog beraliran positif Donald Clifton yang telah membuat teori "ember dan gayung" yang sederhana tapi mengena. Ember sebagai emosi positif dan gayung sebagai si Pengurang emosi positif. Begini penjelasannya :
- Pertama, setiap dari kita memiliki ember berisi emosi positif. Nah isi ember ini banyak atau sedikitnya sangat tergantung bagaimana kita mengisinya sendiri, atau bisa pula dukungan dari orang lain untuk mengisinya.
- Kedua, pujian dan dukungan dengan emosi positif dari orang lain akan membantu kita mengisi ember kita. Sebaliknya orang lain pun melalui tindakan dan kata-katanya bisa diibaratkan mengambil gayung yang mengurangi isi ember tersebut. Kritikan, makian, dan hinaan yang melukai harga diri akan menyebabkan berkurangnya isi ember positif kita.
- Ketiga, terakhir dan ini yang terpenting: Jika isi ember emosi positif kita begitu kosong, kita akan merasa diri tidak berharga, kehilangan harapan, atau bahkan menjadi pribadi yang merusak.
( Ember Emosi Positif yang Penuh hal. 17-21)
Dari penjelasan diatas, saya memposisikan komentar someone ini sebagai tambahan emosi positif buat saya karena dukungannya lewat komentarnya tersebut. Dan di sini, saya sedang belajar berterimakasih atas penghargaan yang tulus yang telah diberikannya. Jika someone itu telah mengapresiasi tulisan saya itu sebegitu tingginya, maka yang harus saya lakukan adalah berterimakasih atas apresiasinya ini, karena ember emosi positif saya sudah ditambahkan olehnya.
Dan, dari buku yang saya baca itu, minimal ada 3 hal penting dalam penerapan teori ember dan gayung ini :
- Pertama, selalulah mengisi ember Anda. Caranya, jangan mendiskon keberhasilan Anda sambil membesar-besarkan kegagalan Anda.
- Kedua, ingatlah bahwa ketika Anda mengisi ember orang lain Anda sebenarnya juga sedang mengisi ember Anda sendiri.
- Ketiga, beri kesempatan kepada orang lain untuk mengisi ember Anda tanpa menjadi gila hormat.
Budaya bangsa kita yang cenderung malu-malu kucing untuk menerima pujian dari orang lain, menjadi pembelajaran buat kita untuk belajar mengucapkan terima kasih atas pujian tersebut. Dan rasakan, betapa berharganya diri kita karena ucapan ini. Mulailah belajar memuji dengan tulus setiap keberhasilan orang lain, karena pada akhirnyapun pujian itu kembali pada kita.
Kembali kepada someone yang telah memberi apresiasi pada tulisan saya, saya tidak tau siapa orangnya (emm siapa Dia ya?) tapi saya yakin ia pastinya telah memiliki ember emosi positif yang penuh, sehingga ia tidak segan untuk memuji orang lain dengan tulus. Sahabat, terimakasih!
Pembelanjaran yang sangat berharga dari buku karangan Anthony Dio Martin ini, semoga membuat kita lebih baik lagi dalam kwalitas hidup kita. Belajar memberi pujian dengan tulus dan belajar menerima pujian buat diri sendiri.
Semoga saja kita memiliki ember-ember emosi positif yang penuh, sehingga memberikan pengaruh emosi positif pula bagi orang-orang di sekeliling kita semua. Go for it!
My Note : Membagi emosi positif bagi orang lain, sama dengan menambah emosi positif bagi diri sendiri :)
Salam,
Auntie 'eMDi' Dazzling
jadi nambah nih emosi positifnya ke aku :)
BalasHapusSiip Lid :)
Hapusse7.. mengucapkan trims adalah bentuk apresiasi kita terhadap apa yang ditransformasikan orang lain ke kita.. dan imbasnya energi positif pun akan kita dapatkan..
BalasHapustrims postingannya !
Sama-sama mas :D
HapusSeringkali yang komentar2 seperti itu spammer dari luar negeri yang punya misi lain (baca: traffic blognya)... Aku sering ngalamin... Hehehe
BalasHapusNuel kalo itu mah aku tau, justru Ia memakai anonim (link mati) yang aku gak bisa telusuri siapa dia, gitu say :)
HapusOh mungkin beneran fans ibu dia.... Hehehe
HapusDan really2 you've got it, Mae! Berember-ember energi positif itu udah elo dapetin! Kalo pujian jadi budaya sih ok bgt, tp tetep musti terbuka nerima kritikan juga kan?
BalasHapusPujian emg ampuh buat ngasih energi +, asal yg dipuji gak lupa daratan aja. Hehe,
Sama juga ama kritikan yg bisa lebih ampuh ngasih ember, asal kita legowo nerima dan lekas berbenah! :-)
Pujian tidak menjadikan kita gila pujan tentunya.
HapusSetiap orang memiliki satu ember emosi positif, tinggal bgmn kita menambah atau malah mengurangi isi ember emosi positif kita, meski kadang orang lainpun bisa ikut andil menambah atau mengurangi isi ember positif kita.
Ya semoga saja kritikan tidak menjadi gayung yg mengurangi ember emosi positif kita, tetapi menjadikan kita lebih baik. Thanks ya pendapatnya :)
Embeeerrrrr ... !!! :-)
Hapusiya sih biasanya yang komen kaya gitu kaya spammer tapi kalau gak nitip link siapa tahu emang pembaca beneran yang beneran juga muji blognya teteh marchia ini.. :D
BalasHapusHehe maybe :)
HapusEmosi juga salah satu sumber kehidupan mbak?
BalasHapusGak ada emosi ? Kayaknya itu bukan hidup deh
Hapusikut gabung biar nambah emosi positifnya :D
BalasHapusYep, kunjunganmu berhasil menambah 'segayung' emosi positifku kawan :)
Hapusnah ... ini neh ... balikin emmmbaerrr gueh ... #guling guling
BalasHapusEmber punyamu mah bocor mas whahaha
HapusMbak kirimin aku Esmosi Positifnya dua ember dong hehehe
BalasHapusSetuju "berbagi emosi positif itu menyenangkan buat diri kita dan yang menerima"
Weiss Ronal, kemana aja bro ?
Hapusxixixi ada Mba ngak kmana mana :D
Hapus