Arti Filosofi Nama Marchia Diandra

Tulisan ini ditulis pada tanggal 28 Maret 2013. Ditulis untuk mengenang kembali detik-detik kelahiran buah hati kami tercinta “Marchia Diandra Gusti”  - We Love You My dear :)

 

Hari ini, Kembali ke empat tahun silam, tepatnya Hari Sabtu tanggal Dua puluh Delapan bulan Maret tahun Dua ribu Sembilan jam 11.45 siang, saat itu adalah kemenangan perjuangan saya, dimana saya akhirnya berhasil menjadi seorang perempuan yang sempurna.  Seorang perempuan, yang akhirnya bisa melahirkan seorang anak.  Rasa bahagia, bangga campur haru, berbaur menjadi satu. Sang Pelita keluarga kami, baru saja terlahir. Seorang perempuan lucu nan cantik, dengan berat hanya 2,3 kg dan panjang 47 cm, sangatlah mungil terlihat. Saya memandangi bayi mungil ini, yang dokter letakan di atas perut saya, ketika ia baru saja terlahir, “Kecil banget, kayak cecak”, guman hati saya takjub.

Kelahiran puteri saya ini meski dikatakan normal, tetapi lahir harus lewat proses vaccum. Sebelum proses vaccum, sebenarnya dokter menyarankan saya untuk operasi cesar saja, dan demi kelancaran segalanya, saya dan suami manut saja. Keputusan cesar ini terjadi karena tiba-tiba saja tensi saya mendadak dratis naik tinggi menjelang kelahiran, hingga mencapai dua ratus (200). Saya kaget dan takut. Mungkin, dalam alam bawah sadar saya, ada satu ketakutan yang menekan. Ketakutan apa? Entahlah saya sendiri tidak tau pastinya.

Keputusan untuk cesar sudah suami tanda tangani. Tetapi, tunggu tinggal tunggu, sang dokter yang di nanti tidak kunjung datang, dan hanya lewat telpon saja para suster dan bidan berkonsultasi pada sang dokter org ini, tentang kondisi dan tindakan apa yang harus mereka lakukan buat saya. Hingga keesokan harinya, dari pagi hingga hampir pukul setengah dua belas siang sang dokter baru tiba, ketika ia melihat kondisi saya yang ternyata proses pembukaannya hampir sempurna, maka ia memutuskan untuk melakukan vaccum saja dan membatalkan proses cesar, dan sang dokter meminta suami saya untuk kembali menandatangani  persetujuan proses vaccum yang akan saya jalani. Maka hanya dalam hitungan menit setelah kepergiaan suami saya untuk menandatangi proses vaccum ini, puteri tercinta kami terlahir. Dokter meletakan sang jabang bayi diatas perut saya, dan saya memandanginya dan memegangnya dengan lembut. Rasa lega memenuhi jiwa raga ini,  setelah penantian kelahiran yang cukup panjang ini.

Puteri lucu nan cantik ini saya pandangi. Kulitnya tampak putih, dan sedikit tidak rata. Matanya tertutup rapat, rupanya ia tidur pulas. Saya dan suami, bagaikan tak bosan memandangi bayi lucu nan cantik ini. Ada kebanggaan. Ada kebahagiaan. Ada kelegaan, memandangi Sang puteri – Sang Lentara, yang sedang tertidur pulas ini. Nama sudah kami persiapkan, sebuah nama yang semoga filosofinya terwujud dalam kehidupan nyata. Nama yang kami berikan, adalah : “Marchia Diandra Gusti”, yang mengandung arti filosofinya  adalah : Sang penerang yang lahir di bulan Maret atau Lentera yang hadir pada bulan Maret putrinya pak Gusti”. Nama Marchia diambil dari nama bulan kelahirannya dalam bahasa Inggris March, sedangkan Diandra  kami ambil kata Dian yang artinya Lentera/Penerang atau Diandra yang dalam bahasa Perancis yang artinya 'Berkeinginan Kuat" - nama Diandra inipun terinspirasi dari namanya artis cerdas nan cantik Dian Sastro yang mempunyai nama asli Diandra Paramita, dan saya berharap semoga kelak puteri kami secantik dan secerdas Dian Sastro :) #ngarep abis deh!, sedangkan Gusti diambil dari nama singkatan ayahnya Agus Tiarto.

Yups, itulah arti filosofi dari nama puteri kami #Heh, keren kan arti filosofinya :), dan semoga saja ia menjadi Lentera/Penerang yang sesungguhnya dalam keluarga kami, dan kelak bisa menerangi sekitarnya juga . Amin.

Happy Birthday My Beloved Daughter

 

Salam,
Auntie Dazzling