Nama : Assifa Najwa Kirana
Tempat
Lahir : Kota Tangerang
Tanggal
Lahir : Rabu, 15 Oktober 2014
Putri
Ke-2 dari :
Bapak
: Ari Sumargo
Ibu
: Anyi Mariastuti
Itu
adalah lampiran pembuatan akta kelahiran yang dibuat Ari, teman saya, ketika ia
akan membuat akta kelahiran buat putri keduanya. Tunggu punya tunggu, akhirnya
surat kelahiran itu jadi juga. Surat Kelahiran yang dibuat via Rumah Sakit
dimana putrinya dilahirkan itu memang berjanji akan mengabarinya jika pembuatan
akta selesai. Rabu tanggal 05 November 2014 itu ada kabar dari RS bahwa akta
kelahiran itu sudah jadi. Dengan penuh kegembiraan teman saya ini langsung
menuju RS pada jam istirahat kerja. Sayang, ternyata akta yang ditunggu-tunggu
itu sekarang membawa kekecewaan di hatinya. Selidik punya selidik, apa sih yang
membuat ia kecewa, ternyata perihal nama yang tercantum di akta tersebut. Nama
yang tercantum berubah satu huruf, meski satu huruf, sungguh menjadi sesuatu
yang besar. Nama yang tertera adalah : Assifa Naswa Kirana. Ya, huruf J yang
berubah menjadi S, meski itu kecil tapi berdampak besar.
“Apa coba Naswa?” ujar Ari kesal.
“Kalau Najwa kan nama yang sudah
umum,” sunggut Ari lagi.
Ya,
saya pikir wajar saja ia tak terima, karena menurut feeling saya pastilah nama Najwa itu ia abadikan dari nama seorang pembawa
acara “Mata Najwa” di Metro TV yaitu Najwa Shihab yang cantik dan cerdas itu, mengingat nama itu lagi happening banget.
Dan saya yakin, nama itu mungkin ia beri buat putrinya agar kelak putrinya
secantik dan secerdas Najwa si pembawa acara itu. Terlepas asumsi saya benar
atau tidak, tetaplah nama yang sudah dipersiapkan oleh teman saya ini pasti
memiliki makna yang baik dan pastinya nama sudah dicreate begitu rupa untuk sang anak tercinta.
“Oh,
huruf J nya terbaca S pak?” kata si perawat ketika teman saya itu
menginformasikan perihal ketikan nama yang salah.
“Mana
bisa begitu? Coba saya lihat ketikan nama yang saya beri!” kata Ari
“Ini
jelas J mbak bukan S, kan SS untuk Assifa sedangkan Najwa jelas J bukan S!” Ari
bersikukuh.
“Iya
pak, tapi ini terbacanya S!” seru si perawat, terkesan tak mau disalahkan.
“Ya
sudah, gimana caranya supaya akta ini namanya bisa diganti?” tanya Ari nyerah
setelah sang perawat keukeuh huruf J
terbaca S.
“Bapak
langsung saja ke Catatan Sipil, kalau di sini tidak bisa melayani perubahan,”
kata si perawat.
Akhirnya,
dengan hati dongkol teman saya ini meninggalkan RS dan langsung ke kantor Catatan
Sipil. Ketika sampai di kantor Capil, petugas Capil mengatakan bahwa data yang
mereka terima via online itu memang
sesuai dengan data yang dikirimkan pihak RS. Jadi, kemungkinan salah ketik ada
di pihak RS terang petugas Capil.
Ternyata,
untuk merubah satu huruf yang salah itu, tidak bisa langsung diganti di Capil saat
itu juga, karena ternyata nama anak yang baru lahir pun harus sudah tercantum
di Kartu Keluarga (KK). Itu berarti KK baru harus diurus dulu. Perlu waktu
lagi. Atas pengalaman beberapa teman, untuk membuat KK baru menambahkan nama
anak yang baru lahir saja bisa memakan waktu satu bulan, bukan seminggu,
apalagi satu hari. Dan ini berarti teman saya harus menunggu untuk waktu cukup
lama, setidaknya satu bulan lagi. Tragis.
Birokrasi yang panjang dan melelahkan memang sepatutnya segera dipangkas. Jika sistem online itu sudah dilaksanakan, mengapa itu tetap memakan hitungan waktu yang tidak sebentar? Karena seperti yang sudah terjadi dengan teman saya, lima belas hari adalah waktu yang tidak sebentar.
Birokrasi yang panjang dan melelahkan memang sepatutnya segera dipangkas. Jika sistem online itu sudah dilaksanakan, mengapa itu tetap memakan hitungan waktu yang tidak sebentar? Karena seperti yang sudah terjadi dengan teman saya, lima belas hari adalah waktu yang tidak sebentar.
Semoga,
di era pemerintahan yang baru sekarang, ada perubahan yang signifikan. Cepat dan tidak berlarut-larut. Amin.
Note : Menurut teman
saya Anis, dalam bahasa Arab, penulisan satu huruf beda saja bisa mengakibatkan
arti yang berbeda. Thanks Nis.
Setelah searching sana-sini, arti nama : Najwa (arab) artinya percakapan rahasia atau berbisik, berhasrat kuat (keinginan kuat). Dan, dalam bahasa Persia, Najwa memiliki arti bergairah
***
Kenapa
sih lagu “Sakitnya tuh di sini, didalam
hatiku... sakitnya tuh di sini, didalam hatiku” yang biasa dinyanyikan teman
saya, Putri, sambil mentok2in dadanya itu, selalu terdengar dimana pun saya berada?
Salam,
Auntie 'eMDi' Dazzling
Temen saya namanya Dibyo, tapi pak RT dengernya digyo, jadinyaa ya gitu deh.
BalasHapusBTW salam kenal dan salam buat putrinya, semoga pintar dan cantik kelak.
Thanks ya doanya.
Hapusya karena hati kan letaknya emang di dada..
BalasHapus#sakitnyatuhdisini
Pintar deh anak mommy :)
HapusMending diikhlasin aja nama si anak jadi naswa. Biar jadi semacam reminder bahwa segitu jeleknya birokrasi di indonesia, bu. Hahaha. Sama kasusnya kayak nama pendeta saya juga. Hahaha.
BalasHapusHaha yang gak ikhlas ortunya Nuel :)
Hapusya namanya ini masa' dipanggil itu, gimana gak sakit? :)
BalasHapusHahaha Lumut Lumut
HapusNama 'najwa itulah yang dewi persiapkan untuk putri dewi kelak :)
BalasHapusHehe tapi neng Dewi biasanya nama yang kala kita masih lajang disiap-siapkan malah gak dipakai, karena biasanya akan tercipta nama baru yang rasanya cocok dengan sang bayi jika kelak ia hadir :)
Hapuswah semoga jadi putri yang sholehah ya mbak...
BalasHapusbtw, aku sudah undang email mbak ke blog saya yang ada cerbungnya, diterima ya...
Thanks ya Nes undangannya :)
Hapusnajwa bagus sih sebenernya :) .. semoga sholehah ya nak ...
BalasHapusTerimakasih doanya.
Hapusiya tuh.. suka salah nama, te.. kalo aku salah tanggal lahir di ktp, harusnya 29 jadi 26.. kan lebih tua 3 hari ==T
BalasHapuswkwkwk.. lebih baik cepet dibenerin, kalo gak takut ngerembet ke sananya n susah bikin ini-itu :)
haha itu masih untung de di KTP ketimbang di akte.
HapusDe, ayo nulis :)
salah satu huruf saja bisa jd masalah,bener2 ribet..hhehe
BalasHapus