“Permintaan saya terkabul,” kata Ari kepada saya.
“Maksudnya
mesin cuci itu?” tanya saya, ia mengangguk.
“Iya
mbak, mungkin karena saya mintanya pengering eh dapetnya pengering juga.”
Cucianku Oooh...! |
Itu adalah percakapan
antara saya dan Ari teman satu divisi tadi pagi, dimana kami baru saja memulai pekerjaan.
Beberapa hari sebelumnya teman saya ini mengeluhkan cuaca yang tak kunjung
panas. Jelas ia merasa risau, karena saat ini ia mempunyai seorang bayi mungil
yang usianya baru beberapa bulan. Karena itu berarti sang baby lah yang menjadi penyumbang cucian terbanyak. Masalah utamanya
memang cucian. Dan ia tidak mempunyai mesin cuci. Untuk membeli mesin cuci sih mungkin
mudah, tapi kali ini belum ada alokasi dananya.
“Yang penting
pengeringnya dulu,” katanya pada saya.
“Ya udah Ri, searching aja,” sahut saya.
Dari hasil searching yang didapat tak ada satu pun
yang menarik hatinya, saya pun menilai sama gak ada yang oke. Ada yang harganya
murah, tetapi kok rasanya enggak banget. Ada juga harganya cukup mahal, tapi ya
sami mawon enggak banget juga.
Pengering-pengering itu bentuknya macam-macam dan aneh-aneh. Bisa dibilang
rata-rata bukan pengering untuk baju basah lalu dikeringkan, tetapi hanya baju
yang lembab atau basah sedikit, seperti kami lihat demo video yang menceritakan
orang baru masuk rumah di musim salju, pakainya terkena percikan-percikan salju
dan pakaian yang dipakai tadi langsung dimasukan ke dalam pengering kecil yang
hanya muat tiga sampai empat pakaian saja. Atau seorang ibu yang beberapa
bagian bajunya sedikit basah kemudian menggantung baju tersebut dan
memasukannya ke dalam pengering yang kalau diamati pengering tersebut seperti tempat
baju kotor/baju bersih yang terbuat dari jaring yang biasa ada di jual di kaki
lima dengan harga sepuluh ribu rupiah saja. Haha, kami berdua tertawa melihat
demo-demo video pengering tersebut. Rasanya, tak ada minat sama sekali untuk
memilikinya apalagi membelinya.
“Ya udah Ri, beli mesin
cuci saja,” kata saya.
“Ah, saya cuma butuh
pengeringnya saja, kalau nyucinya sih gampang,” katanya lagi.
Itulah percakapan kami
beberapa hari lalu, dan pagi ini saya mendapat cerita darinya bahwa ia mendapat
mesin cuci dari tetangga sebelahnya karena dianggap sudah rusak. Ketika ia
kotak-katik mesin pencuci itu masih berfungsi, terutama pengeringnya. Suara
mesin halus, pertanda mesin masih berfungsi dengan baik. Yang kurang berfungsi
justru mesin pencucinya. Setiap diberi tekanan atau diberi cucian ia tidak mau
berputar.
“Haha, Ri kamu kan
waktu itu mintanya pengeringnya saja, dan aku rasa doa kamu itu dikabulkan,”
kata saya padanya sambil tertawa.
“Iya mbak, kayaknya
begitu, aku kan mintanya pengering eh ternyata terkabul, mesin cuci dari
tetanggaku itu pengeringnya bagus, sedang pencucinya gak kuat muter kalau dikasih
cucian, haha…” Ari tertawa.
Pagi itu saya belajar
dari kisah ini, bahwa keinginan sekecil apa pun Tuhan pasti mendengar. Tuhan tak
pernah tidur.
“Ri, terima aja, itu
kan permintaanmu… haha”
Note : Kita kadang tidak sadar, Tuhan selalu memenuhi apa yang kita perlu :)
Salam,
Auntie 'eMDi' Dazzling
Auntie 'eMDi' Dazzling
jadi pas banget dengan kebutuhan ya :)
BalasHapusIya Lid, pas dan tepat hehe
HapusTuhan Mahamendengar ya ^^ Alhamdulillah~
BalasHapusdan Maha mengetahui apa yang kita butuhkan :)
HapusWah mukjizat yang luar biasa!!!
BalasHapusMujizat itu ada di sekeliling kita :)
Hapus