Translator

Kamis, 29 November 2012

Kasih Tau ‘Gak Ya ?




“’Mba silahkan masuk, tolong alas kakinya dibuka”, suara perempuan dilobi praktek dokter 24 jam itu mempersilahkan saya masuk dan menyuruh saya membuka sepatu yang saya pakai, yang tanpa sengaja ikut nyelonong masuk juga karena saya tidak membaca tulisan “Harap Alas Kaki Dibuka” . Sayapun langsung membuka sepatu saya dan menghampirinya.

Setelah saya menyerahkan kartu asuransi kesehatan milik saya, kemudian ia sedikit bertanya-tanya pada saya.

Perawat    : ‘Mba. Sudah pernah berobat disini ?
Saya         : Belum
Saya         : Dokter giginya ada ?
Perawat    : Ada, tapi masih ada pasien
Saya         : Oh
Perawat    : Tunggu ya ‘mba. Nanti kalau gilirannya tiba ‘mba dipanggil

Saya mengangguk sambil menahan rasa sakit.

Setelah kurang lebih setengah jam si perawat memanggil nama saya lagi “Markonah Sokimut” katanya. Ya, jawab saya singkat. Tolong isi data dulu ya ‘mba, katanya. Kemudian ia menanyakan alamat , tanggal & tahun lahir saya. Setelah saya memberi informasi data diri tersebut si ‘mba perawat ini berkata lagi “ditunggu ya bu” katanya ramah.  Kok "bu" , ‘gak ‘mba lagi ? tanya hati saya. Saya tersenyum dalam hati, sambil berkata “terjebak” ya.

Kejadian diatas tadi, mengingatkan saya waktu saya mau melahirkan my beloved daughter pada  28 Maret tahun 2009 silam. Ketika saya ditanya data-data diri oleh seorang perawat dan sang perawat sendirilah yang mencatatkan semua data yang saya berikan. Setelah selesai, saya disodorkan  data yang telah terisi tersebut untuk ditandatangani. Dahi saya berkerut dan langsung bilang  “‘mba perawat maaf , ini dua digit akhir tahun lahir saya salah,  ini sepuluh tahun lebih  muda, seharusnya tahun “sekian” kata saya mengoreksi. Perawat itu memandang saya dari atas sampai bawah “bener bu" katanya lagi tak percaya. “Ya, mba” kata saya meyakinkannya. Ia berguman kecil  “emmm !” desisnya tak percaya sambil meralat tulisannya.

Ada lagi kejadian di bank, pernah suatu hari ketika saya sedang menunggu antrian, datanglah seorang perempuan muda menghampiri saya. Ternyata ia adalah seorang agen asuransi jiwa yang bekerjasama dengan bank dimana saya menabung. Dan terjadilah dialog seperti ini :

Agen As.   : ‘Mba, sudah punya asuransi ?
Saya         : Sudah
Agen  As.  : ‘Mba ikut asuransi apa ?  
Saya         : Pendidikan dan jiwa
Agen As.  : Asuransi jiwanya produk mana ‘mba ?
 (* saya menyebut salah satu asuransi jiwa yang cukup terkenal )
Agen As   : Oya, asuransi itu memang bagus, tapi asuransi kita beda loh ‘mba, yang membedakan akuisisinya, katanya lagi menjelaskan dan kemudian bla bla bla.
(* Akhirnya saya benar-benar terpikat dengan rayuan agen asuransi ini, dan dengan kesadaran sendiri  saya mulai mengisi data-data yang diperlukan)

Setelah saya mengisi seluruh kelengkapan data, ia membacanya dengan seksama kemudia ia menengadah kearah saya , sambil berkata “wah, saya pikir  ibu seusia saya” katanya sambil tersenyum. Saya balas tersenyum. Akhirnya kata “ibu” itu muncul lagi menggantikan kata “‘mba”.

Castingan saya yang imut-imut ini (*haha muji maneh)  tampaknya telah banyak mengecoh orang. Prinsip saya adalah ”tua itu pasti dan berjiwa muda itu pilihan”, dan apakah karena prinsip seperti itu membuat saya terlihat  jauh lebih muda dari usia sesungguhnya. Saya tidak tau. Yang jelas, cukup banyak orang yang telah salah tebak alias terkecoh.

Hal ini membuat banyak orang menjadi penasaran, mereka ingin tau berapa usia saya yang sebenarnya. Mereka bertanya "berapa sih sebenarnya usia bu/jeng/’mba Markonah Sokimut ini ?"  tanya mereka pada saya , dan saya hanya bergumam "kasih tau 'gak ya ??"

  

My Note : Jangan tanyakan usia perempuan, tapi tanyakanlah rahasia kecantikannya saja.



Salam,
Cha2

33 komentar:

  1. Saya tersenyum membaca kalimat penutupnya ...

    terima kasih atas sarannya ... :)

    Salam saya Mbak "Markonah"

    BalasHapus
  2. wahaha, berarti ibu terlihat lbh muda dari usianya..
    Dulu pernah salah tulis karena 2 digit akhir tahun alahirnya 10 tahun lebih muda, biar aku tebak..
    mbak tahun 58, salah tulis jadi 68 ya

    hueheuhhehe

    peace :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah say harusnya harusnya tahun 48, saya tulis 58 hahaha ...

      Hapus
  3. Balasan
    1. Waah justru saya mau tau rahasia kecantikannya mba Lidya :)

      Hapus
  4. dilihat dari wajahnya, kayaknya mbak ini early thirties deh.. #sotoy :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha bukan early thirties tapi early THIRTEEN deh, huahua ..

      Hapus
  5. Aku juga mau dong rahasia awet mudanya mbak...
    Soalnya aku tampang tua nih kakakak~

    BalasHapus
  6. hahahahahah, yyaaaa yaaaa,

    Usia gak penting.

    BalasHapus
  7. ”tua itu pasti dan berjiwa muda itu pilihan” <--- suka bangett dgn prinsipnya.. hohohoho.. XD

    BalasHapus
  8. biasanya gitu ya, perempuan pantang ditanya umur, dan pantang juga ditanya berat badan, biasanya hehehe

    BalasHapus
  9. Konon kata sebagian orang menanyakan atau bertanya umur itu tidak sopan

    BalasHapus
  10. Balasan
    1. Bukan keliatan tapi SEBENARNYA loh, haha canda ding !

      Hapus
  11. Saleum,
    Apasih salahnya menanyakan umur? emang haramkah? heheehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haram kalau setelah bertanya umur terus dimintain uang segala hehe ...

      Hapus
  12. *dan saya juga mengerutkan dahi...

    tapi saya panggilnya mbak aja ya.. :D

    BalasHapus
  13. saya aja kalo lagi mudik di rumah sering dianggap sebagai adik saya yang umurnya 4 tahun lebih muda.

    tampang eamang bisa menipu sih ya :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah berarti tampang mas emang lebih muda dari adik mas ya.
      Siip awet muda itu namanya :)

      Hapus
  14. iya kadang kadang muka sudah mengecohkan.. apalagi kalau orangnya murah senyum tambah awet muda lagi tuh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya murah senyum 'gak ya ?
      Murah senyum aja deh, biar awet muda :)

      Hapus
  15. biasanya kalo orangnya perawakannya imut2 emang suka gitu mba, suka dikira lebih muda daripada usia yang sebenarnya *pengalaman pribadi :D

    BalasHapus

Kunjungan anda adalah harapan bagi saya, tinggalkan jejak anda pada kolom komentar sebagai tanda harapan buat saya. Dan, semoga ini bukan harap-harap cemas :)
Dan diatas semua harapan, saya haturkan terimakasih atas kunjungannya :)

SAYA SUKSES - THE SECRET

The Secret - Rhonda Byrne Datangnya lebih awal. Di luar dugaan. Semesta telah bekerja begitu cepat buat saya. Ini adalah pelajaran berharga ...