Translator
Senin, 09 Desember 2013
Gledek, Petir, Kilat, dan Thunder !
Jdeeerrr .....! Bunyi petir begitu keras membahana, saya menelungkupkan wajah di balik bantal dan guling untuk sedikit meringankan rasa takut yang merasuk.
***
Jumat, 22 November 2013
Rabu, 13 November 2013
Hai Hai ... Siapa Dia ?
"Good site ( ) you've got here ...
It's difficult to find high-quality writing like yours nowadays.
I really appreciate individuals like you! Take care!"
(Anonim)
***
Jumat, 01 November 2013
Kerennya Sahabatku
"Kalau kau tidak bisa menemukan mujizat, jadilah mujizat." # Nick Vujicic
Sahabat saya yang satu ini, Anissa, keren sekali. Entah mengapa, Ia telah membuat saya takjub melihat kepiawaiannya dalam menerima telepon. Mungkin banyak orang berpikir "Aahh, kerjaannya receptionist mah mudah", tetapi kenyataannya tak semudah yang disangka. Jika dilihat secara selintas, memang pekerjaannya itu terlihat sangat sangat mudah. Angkat telpon, kemudian ber-"say halo selamat pagi/siang/sore" deelel. Titik. Tetapi apakah kemudahan yang terlihat itu benar-benar mudah? Oh, No! Tidak! Mengapa saya bisa mengatakan demikian? Karena saya sendiri pernah mencobanya, dalam artian saya pernah menggantikan posisi receptionist dan itu tidak mudah, tentunya itu buat saya.
Senin, 28 Oktober 2013
Oh … Sepatuku!
“Saya berlari mengejar bus patas Mayasari Bakti P6 A jurusan Cililitan – Kalideres itu dengan penuh antusias. Taapp! Saya berhasil memegang pintu bus dengan kencang. Tapi … sayang, ada sesuatu yang tertinggal. Sepatu! Ya, sepatu milik saya tertinggal sebelah. Sial, saya harus turun kembali dari bus yang telah dengan susah payah saya kejar tadi.” #cape deh!
***
Senin, 21 Oktober 2013
Pohon Kapuk
Fiksi
"Pengantin pria itu tersenyum penuh makna kepadaku. Aku mencium pipi sahabatku, memeluknya dan mengucapkan selamat menempuh hidup baru bersama sang Arjuna pujaan hatinya, yang telah dengan paksa menaruh benih di rahimku ." #bangsat!
***
Selasa, 08 Oktober 2013
Ketika Ia Berkata "Ya"
Fiksi
"Ya,saya bersedia!" Jawab calon istriku, ketika aku melamarnya dengan mahar buku karanganku sendiri.
***
Kamis, 03 Oktober 2013
Mana Lebih Penting ?
"Mom, si Monkey dibawa ya, akunya jadi sad kalau si Monkey ditinggalin sendiri di rumah!" Pinta puteri saya ketika kami akan pergi ke Bandung."
***
Jumat, 27 September 2013
Si Cantik nan Seksi
"Kecantikan sejati itu berasal dari kerendahan hati yang di balut otak yang cerdas". Itulah yang dinamakan Si Cantik nan seksi.
***
Senin, 23 September 2013
Award Perdana 2013 : Terimakasih Sahabat
Penghargaan yang paling membahagiakan dari orang lain adalah sebuah penghargaan persahabatan.
***
Kamis, 05 September 2013
Cerita di Balik Kantor Polisi
"Hidup itu laksana air yang mengalir mengikuti alirannya. Kadang Ia berjalan lurus, membelok dengan elok, atau kadang berbelok tajam dan menukik. Ya, laksana itulah hidup kita, kadang tenang, kadang menemui rintangan. Tetapi, biarkanlah hidup mengalir mengikuti alurnya."
***
Kamis, 29 Agustus 2013
Hallo
"Junk food selalu menghantuinya bahkan telah merasuki dirinya.Di saat Ia lapar, Ia malah bertemu dengannya.Sesuatu yang Ia benci sekaligus dicintainya.Rasa takutnya justru adalah kenikmatannya.Dilema!Dan rasanya, Ia akan mempertahankan keadaan ini entah sampai kapan."
***
Selasa, 30 Juli 2013
The Comment
"Semua diawali dari niat : Kalo 'gak shaangguup, shangguupiin! Kalo udah shangguup, sundul sayang, kecup manja... #muuaah, iris tipis, potong manis, shikaat miring!"
***
Selasa, 23 Juli 2013
Saved by The Bell
"Orang berlalu-lalang di sepanjang Orchard Road Singapore, dengan rupa kulit yang berwarna-warni. Aku duduk terpaku. Mataku tak berkedip. Takjub! Terpesona beragam etnis : India, China, Melayu, Bule dan Negro."
***
Kamis, 11 Juli 2013
Don't to Milk alias Ojo Kesusu
Cerpen : Fiksi
"Susu itu terasa sedikit asin di lidahku, tapi aku tak peduli. Glek glek glek ...! Aku menelannya penuh kehausan. Bagai kemarau panjang tak bersua hujan."
**
Jumat, 05 Juli 2013
Autodidak ? So what gitu Loh !
"Belajar itu gak harus diajarin. Belajar sendiri ... Autodidak. Kayak mba Dazz, ahli web."
Kata-kata ini diucapkan oleh Ari teman kerja saya sambil melirik dan tersenyum kearah
Selasa, 02 Juli 2013
Dering Telepon
Kring … kring … kring …. Kring …!!
Bunyi
telepon itu terdengar lagi, rasanya sangat memekakkan telinga. Saya mencoba untuk tidak peduli. Kepala saya
terasa berat. Cape terasa. Mungkin cape hati juga.
Rabu, 26 Juni 2013
[BeraniCerita #17] Don't Judge a Book by Its Cover
Sepi, itu yang dirasakan Roni siang itu. Mungkin hanya beberapa anak saja yang berseliweran di lorong kelas saat jam ketiga.
"Kesempatan. Mumpung sepi."
Roni tersenyum sambil bersyukur dalam hati karena sepertinya suasana sedang berpihak padanya. Diambilnya sebuah kursi, lalu membuka sebuah jendela kelas 8-H yang sudah rusak.
Sepi …
membangunkan bulu kuduknya. Jarinya mencengkram amplop hasil sumbangan.
Tujuh hari yang lalu Roni si Ketua
Rohis itu mengadakan penggalangan dana untuk di sumbangkan pada kaum Dhuafa.
Tetapi dana tersebut setengahnya raib entah kemana. Tak seorangpun tau. Hanya
terdengar desas-desus Ripto si Nakal itu yang jadi tertuduh.
Jumat, 21 Juni 2013
"Di buang ... sayang!"
Tertipu
“Sayang ...
tolong belikan pulsa lima puluh ribu ke nomor
baru ini, nomor lama gak bisa
Selasa, 18 Juni 2013
[BeraniCerita #16] Ketika Hari Berganti
“Jika kau membaca ini, aku tak tau, apakah kau
telah berubah?” tulis si Ibu penuh
harap.
Ku pandangi
wajah tua tak berdaya itu, tersirat kesedihan yang dalam. Kecantikan masa
mudanya masih terpancar jelas. Dan pantasnya, Ia berasal dari keturunan
keluarga kaya. Tetapi yang aku tau, Ia hanya tinggal di rumah ukuran 21/60 m2
ini, sedangkan rumahnya bersama mantan suaminya yang kaya raya itu, Ia tinggalkan
sejak sang Suami mengawini perempuan lain.
Kamis, 13 Juni 2013
Lelaki Separuh Baya
Cerpen - Fiksi
Lelaki separuh baya itu, kembali mendatangiku di
pagi buta nan dingin.
Seperti pagi-pagi
sebelumnya, ia sudah terbangun paling pagi, disaat
seluruh keluarga – istri dan anak-anaknya – masih tertidur pulas. Aku tau, ia akan segera
mendatangi kamarku
yang letaknya ada di belakang rumah mereka, terpisah dari rumah utama. Dari langkah
kakinya yang terdengar berjalan di seret itu, terdengar ia menghampiriku, membuka pintu kamarku
pelan-pelan, memandangku penuh sayang, dan segera matanya akan menangkap tubuhku
yang masih meringkuk kedinginan,
kemudian ia memeluk tubuhku erat, mencium dan mengendus sekejap kepalaku, dan
segera saja kehangatanpun merasuki tubuhku meski
kantuk masih mengelayut. “Wes isuk saiki, yo tangi ”, ujarnya terdengar parau
membangunkanku dengan “caranya” itu
di setiap pagi
buta.
Jumat, 31 Mei 2013
Setoran Akhir Bulan
Tak terasa, tanggal sudah menginjakan kakinya di hari terakhir bulan Mei, tanggal Tiga puluh Satu - tanggal tua - tetapi duit pastinya lagi nomplok, karena biasanya orang sudah menerima gaji di tanggal-tanggal seperti ini. Dan di detik-detik terakhir bulan Mei ini pun, saya tak mau melewatkannya tanpa di temani satu postinganpun, meski setoran postinganpun belum ada (*so, yang mau di posting apa ya? lieur dewek) tetapi niat saya sudah jelas ingin memposting sesuatu, sesuatunya itu apa? waah, terserah si jari saja, mau kemana ia membawa.
Rabu, 22 Mei 2013
Oh, Indahnya Jatuh Cinta
Ternyata, pada orang yang
sedang jatuh cinta, selalu ada “hal”,
yang dapat diperbincangkan.
Kesan
ini saya tangkap, pada dua orang teman kerja saya, ketika tanpa sengaja, saya
melihat ada cinta di mata mereka. Di
setiap perjumpaan mereka, dimanapun itu, selalu ada komunikasi yang terjalin. Apa
yang diperbincangkan? Entahlah, hanya mereka berdua yang tau. Lalu, mengapa? Ada
yang salah?? Tidak, tidak ada yang salah sama sekali, karena jatuh cinta itu,
bisa terjadi pada siapa saja, dan pada kalangan mana saja, bebas, lepas, bagai tanpa
batas. Dan tiada yang pernah tau, kapan cinta itu datang menyapa, atau bahkan pergi tanpa pesan. Karena cinta
itu sejatinya adalah universal - Milik semesta alam.
Selasa, 14 Mei 2013
Arti Filosofi Nama Marchia Diandra
Tulisan ini ditulis
pada tanggal 28 Maret 2013. Ditulis untuk mengenang kembali detik-detik kelahiran
buah hati kami tercinta “Marchia Diandra Gusti” - We Love You My dear :)
Hari
ini, Kembali ke empat tahun silam, tepatnya Hari Sabtu tanggal Dua puluh Delapan
bulan Maret tahun Dua ribu Sembilan jam 11.45 siang, saat itu adalah kemenangan perjuangan saya, dimana saya akhirnya
berhasil menjadi seorang perempuan yang sempurna. Seorang perempuan, yang akhirnya bisa
melahirkan seorang anak. Rasa bahagia, bangga
campur haru, berbaur menjadi satu. Sang Pelita keluarga kami, baru saja
terlahir. Seorang perempuan lucu nan cantik, dengan berat hanya 2,3 kg dan
panjang 47 cm, sangatlah mungil terlihat. Saya memandangi bayi mungil ini, yang
dokter letakan di atas perut saya, ketika ia baru saja terlahir, “Kecil banget,
kayak cecak”, guman hati saya takjub.
Selasa, 26 Maret 2013
Terlempar Ke Dunia Luar
Ternyata
hidup tanpa internet itu, ibarat hidup di pulau terpencil yang tak berpenghuni,
dan hanya di temani sebiji buah kelapa, sebagai teman berbagi curhat. Komunikasi yang terjalinpun, cuma
komunikasi satu arah, tak ada timbal balik alias tiada respon dari lawan bicara. Tragis!. Pasti.
Seperti
film “Cast Away”-nya Tom Hanks, dimana ia terlempar keluar dari kehidupan normalnya. Hidup
sebatang kara. Disuatu tempat – pulau terpencil tak berpenghuni, di negeri
antah barantah, tanpa kawan terlebih lawan. Jauh dari jangkauan dunia luar. Sendiri.
Sepi. Laksana kembali ke “Titik Nol “. Eeemmm ….., kayak judul bukunya
Agustinus Wibowo aja ah! Merana. Hanya jiwa, dan sebuah biji kelapa yang menemaninya. Sad.
Kamis, 14 Maret 2013
“ Selamat Pagi Bu “
Mengapa ada orang, yang memulai pagi hari, dengan wajah
cemberut, asam, tak berseri ….. ?
Wajah
tegang nan asam itu, saya dapatkan pada atasan saya di setiap perjumpaan di
pagi hari. Saya tidak tau, apa yang menyebabkan ia begitu terlihat tegang di
pagi hari. Apakah karena tugas-tugas kerjanya yang sebegitu berat, yang telah
menantinya kah ? Hingga beban itu terasa melelahkannya, atau justru, mungkin
Karena urusan keluarganya yang begitu ruwetnya, sehingga membuat hari-hari
paginya begitu tidak berseri, penuh dengan kemurungan ?
Rabu, 06 Maret 2013
Gemuk atau Kurus
"Sudah saatnya, di kita ini (red:perusahaan), Boss-bossnya berbadanya gempal dengan
perut membuncit".
“Hahaha
… “, saya tertawa mendengar omongan sahabat saya ini. Menurut sahabat saya ini,
Anies, tampaknya akan terasa cocok jika seseorang telah memiliki jabatan
tertentu di perusahaan, memiliki postur tubuh
gemuk. Saya sih kayanya kurang setuju deh, tapi sih emang gak menutup mata
kalau melihat teman yang sudah menduduki jabatan tertentu dengan perut sedikit
membuncit itu hihi … tampaknya cocok banget jadi boss. Contohnya sih temen saya mas Bayu, dengan
kulit putih dan perut sedikit membuncit, membuat ia tampak seperti boss muda
atau setidaknya seperti eksekutif muda berkarir bagus.
Senin, 04 Maret 2013
Bulan Kesehatan
Yang namanya mahluk hidup itu bisa sakit. Terlebih manusia. Resiko sakit itu lebih besar.
Mengutip perkataan pak Anas Urbaningrum, "Orang itu boleh sakit", ketika ia diwawancarain di salah satu statiun tipi swasta, perihal ketidak hadirannya dalam gelaran pembacaan dan penandatanganan pakta integritas partai Demokrat, bagai mengaminkan tulisan saya saja. Meski jawaban Anas ini seperti pin pin bo alias pinter pinter bodoh, karena pertanyaan jurusan ke Grogol jawaban ke Pasar baru (#hadeh nyasar dah) ini berbeda konteks, tetapi tetap saja pokok pikirannya sama, "Sakit itu Bisa atau Boleh".
Mengutip perkataan pak Anas Urbaningrum, "Orang itu boleh sakit", ketika ia diwawancarain di salah satu statiun tipi swasta, perihal ketidak hadirannya dalam gelaran pembacaan dan penandatanganan pakta integritas partai Demokrat, bagai mengaminkan tulisan saya saja. Meski jawaban Anas ini seperti pin pin bo alias pinter pinter bodoh, karena pertanyaan jurusan ke Grogol jawaban ke Pasar baru (#hadeh nyasar dah) ini berbeda konteks, tetapi tetap saja pokok pikirannya sama, "Sakit itu Bisa atau Boleh".
Senin, 25 Februari 2013
Sebuah Safarnama - Catatan Perjalanan
Everything is Possible. Dan, kemungkinan itu sedang terbuka lebar di depan mata saya.
"Ini tiket perjalananmu itu," kata pak Budi Tjahyadi sambil menyerahkannya pada saya. Hati saya berdebar-debar tak menentu, girang tiada kepalang.
"Perjalanan ini, mungkin bisa sampai satu bulan," jelasnya lagi. Dari ujung mata, saya dapat menangkap raut wajah tampan dan baiknya boss satu ini. Saya terdiam. Saya pandangi tiket yang sekarang ada di tangan saya tersebut. Satu bulan! "Cukup lama," batin saya.
"Tapi pak, semoga saja saya bisa menyelesaikan tugas ini tidak sampai satu bulan," timpal saya meyakinkan.
"Perjalanan ini, mungkin bisa sampai satu bulan," jelasnya lagi. Dari ujung mata, saya dapat menangkap raut wajah tampan dan baiknya boss satu ini. Saya terdiam. Saya pandangi tiket yang sekarang ada di tangan saya tersebut. Satu bulan! "Cukup lama," batin saya.
"Tapi pak, semoga saja saya bisa menyelesaikan tugas ini tidak sampai satu bulan," timpal saya meyakinkan.
Perjalanan ini pasti sangat menarik. Dan, tiket ini adalah gerbang untuk menggapainya.
My Note : bacalah buku, karena dengan membaca membuat ruang imajinasimu lebih berwarna
Salam,
Auntie Dazzling
Paspor yang saya miliki masih bagus dan baru ada cap imigrasi Singapura saja. Masa berlakunya masih untuk dua tahun ke depan. Tenang. Tinggal mengurus visa saja, beres. Dan, segera saja pikiran saya mengembara, terbang jauh bersama sang tiket.
Perjalanan panjang saya ini bukanlah perjalanan saya seorang diri. Saya yang tidak tau dunia luar ini, dengan terpaksa harus keluar kandang dengan ditemani oleh seorang anak muda, kenalan baik pak Budi, Agustinus Wibowo namanya. Menurut pak Budi, ia adalah seorang yang biasa melalang buana berkeliling dunia. Seorang petualang sejati, tambahnya lagi. Saya terdiam takjub mendengar penjelasannya.
"Kamu belum kenal dia Die?" tanya pak Budi lagi. Saya hanya mengeleng lemah sambil mengeluarkan kata "belum" yang hampir seperti orang berbisik.
"Dia akan menemani kamu selama perjalanmu itu Die," lanjut pak Budi. Saya hanya mengangguk kecil mencoba menenangkan diri karena terlalu excited mendengar kabar gembira ini. Kabar yang sedianya saya anggap isapan jempol ini menjadi kenyataan. Sebelumnya, saya pernah mendengar rumor di kantor bahwa ada salah satu dari kami akan dikirim ke luar negeri, tapi mana pernah saya menduga bahwa kado gratis itu justru jatuh pada diri saya sendiri. Surprise!!! Thanks God. The dream come true, kata orang sunda mah :)
"Kamu belum kenal dia Die?" tanya pak Budi lagi. Saya hanya mengeleng lemah sambil mengeluarkan kata "belum" yang hampir seperti orang berbisik.
"Dia akan menemani kamu selama perjalanmu itu Die," lanjut pak Budi. Saya hanya mengangguk kecil mencoba menenangkan diri karena terlalu excited mendengar kabar gembira ini. Kabar yang sedianya saya anggap isapan jempol ini menjadi kenyataan. Sebelumnya, saya pernah mendengar rumor di kantor bahwa ada salah satu dari kami akan dikirim ke luar negeri, tapi mana pernah saya menduga bahwa kado gratis itu justru jatuh pada diri saya sendiri. Surprise!!! Thanks God. The dream come true, kata orang sunda mah :)
Pertemuan saya dan Agustinus Wibowo ini cukup membuat saya kaget. Ia yang katanya seorang petualang itu, berperawakan jauh dari yang saya bayangan sebelumnya. Perawakannya sendiri kurus kecil. Kulitnya putih, dan matanya sipit. Tampaknya ia keturunan Tionghoa yang nenek moyangnya dari Mongoloid itu. Rasanya anak muda ini jadi cocok sekali dengan saya yang memang imut ini juga :) grin.
Tanpa sadar, saya mencuri pandang padanya, dan tanpa diduga, ia melihat ke arah saya sambil tersenyum. Senyum seorang sahabat! Sedetik kemudian, secercah ketenangan saya dapatkan dalam senyum anak muda ini.
Tanpa sadar, saya mencuri pandang padanya, dan tanpa diduga, ia melihat ke arah saya sambil tersenyum. Senyum seorang sahabat! Sedetik kemudian, secercah ketenangan saya dapatkan dalam senyum anak muda ini.
Di hari yang telah ditentukan, berangkatlah kami berdua. Tujuan kami dari China ke Capetown di ujung Afrika Selatan, titik terjauh. Dari Beijing ibu Kota China, kami akan melakukan perjalanan darat yang panjang dengan tujuan pusat "Tanah Suci", bukan Mekkah, tetapi Tibet - negeri terlarang yang selalu tertutup untuk dunia luar - sebagai pusat Tanah Suci di atap dunia.
Dan inilah Safarnama - Catatan Perjalanan kami ..... (*Bahasa Persia : Safar : Perjalanan, Nama : Tulisan, Surat, Kitab)
Ujian pertama dalam perjalanan adalah pembuktian kesabaran.
Tentu, kau perlu teknik spesial untuk bisa menyelinap di antara kerumunan penumpang kereta api di negeri berpenduduk paling banyak di muka bumi ini. Angka populasi satu koma tiga miliar itu memang bukan main-main. Satu stasiun kereta api di kota Beijing bisa mengangkut sampai sejuta penumpang dalam sehari. Manusia dijejal-jejalkan ke dalam setiap sudut kereta, mulai dari koridor sampai toilet. Bahkan tempat berdiripun tidak ada. Tentu, butuh sedikit kecerdikan untuk mencari ruang kosong di antara buntelan dan mendesak berbongkah-bongkah tas para penumpang. Tentu, kau butuh kengototan luar biasa untuk mengusir para lelaki desa yang duduk santai tanpa dosa di atas bangku yang seharusnya menjadi tempat dudukmu. Tentu, keringat bercucuran deras setelah perjuangan panjang di gerbong panas ini.
Tapi cukup sabarkah kau menghadapi tantangan sesungguhnya? Kereta ini akan melintasi tiga ribu tujuh ratus enam puluh delapan kilometer, berjalan tanpa henti selama empat puluh tiga jam plus lima puluh lima menit, dari Beijing menuju Urumqi nun jauh di barat sana. Semua ini harus dilewati di atas bangku keras yang sandarannya tegak lurus. Setegak itu pula seharusnya punggung,bahu,kepalamu sepanjang perjalanan panjang ini. Hampir tak ada kesempatan tuk berdiri meregangkan kaki, karena setiap tempat lowong di lorong sudah dipenuhi manusia malang yang terpaksa mengelesot dan berbaring. Empat puluh empat jam tanpa kursi! Tubuh macam apa yang sanggup melewati ujian fisik seberat itu? Belum lagi ketika petugas penjual makanan dengan kereta dorong metalik mulai berteriak garang. "Minggir! Ada yang mau beli mie instan? Kuaci? Minuman? Makan malam ..., makan malam, sekotak dua puluh yuan! Minggir!!!"
Dan siraman air panas dari mie instan itu entah disengaja atau tidak, tumpah semua ke wajah saya. Saya kaget. Segera terbangun dan mengucek-ucek mata. Mata saya masih merah. Kantuk yang masih mengelayuti mata ini masih tidak bisa sirna segera. Saya berdiri sempoyongan. Sekuat tenaga saya mencoba membelalakan mata. Mata saya hampir terbuka lebih jelas. Samar-samar saya bisa melihat sosok lelaki di depan saya sedang menggenggam sebuah gelas kosong menatap saya terkejut.
"Maaf, enggak sengaja," serak suaranya terdengar. Saya melotot kesal, tanpa bicara.
"Makanya kalau tidur, jangan sembarangan di lantai! Jadi kakiku nggak sengaja nendang kaki kamu, dan air minumku tumpah semua deh," katanya menjelaskan lebih rinci.
Saya geram, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Guyuran air minum suami membasahi wajah saya di pagi hari buta itu, dan telah membangunkan saya dari tidur lelap setelah dinina bobokan oleh sang buku. Lagu nina bobo buku Titik Nol telah membawa saya menjelajah ke negeri-negeri nun jauh di sana bersama sang petualang sejati, si penulis buku. Dan tiba-tiba saya teringat sesuatu, "Bukuku ....!!!" teriak saya kencang. Terbayang buku kesayangan saya basah kuyup, sebasah wajah saya.
"Maaf, enggak sengaja," serak suaranya terdengar. Saya melotot kesal, tanpa bicara.
"Makanya kalau tidur, jangan sembarangan di lantai! Jadi kakiku nggak sengaja nendang kaki kamu, dan air minumku tumpah semua deh," katanya menjelaskan lebih rinci.
Saya geram, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Guyuran air minum suami membasahi wajah saya di pagi hari buta itu, dan telah membangunkan saya dari tidur lelap setelah dinina bobokan oleh sang buku. Lagu nina bobo buku Titik Nol telah membawa saya menjelajah ke negeri-negeri nun jauh di sana bersama sang petualang sejati, si penulis buku. Dan tiba-tiba saya teringat sesuatu, "Bukuku ....!!!" teriak saya kencang. Terbayang buku kesayangan saya basah kuyup, sebasah wajah saya.
Note : Teks berwarna biru adalah penggalan tulisan dalam buku Titik Nol - Halaman 18-19 - Karya Agustinus Wibowo.
My Note : bacalah buku, karena dengan membaca membuat ruang imajinasimu lebih berwarna
Salam,
Auntie Dazzling
Selasa, 19 Februari 2013
Titik Nol
Pagi-pagi saya sudah mendapat hoki. Gimana gak ? waktu boss saya baru datang, tiba-tiba saja ia memanggil saya dan menunjukkan koran yang sedang ia baca. "Dazz, tuh pilih buku yang kamu mau!" katanya yakin. Saya yang gak nyangka bakal dapet durian rontok, mateng, harum, dan legit di pagi hari ngedadak serasa melayang kelangit ketujuh. Meski tawarannya ini bentuknya buku, tetapi bagi saya buku itu mengandung arti lebih dibanding lainnya. Dengan senyum-senyum, saya membaca koran yang disodorkannya pada saya, yang memuat recommended book tersebut.
Kamis, 07 Februari 2013
Today Is My Day
“Today is my day. Today is my birthday. Happy ... happy birthday to me.
Yups, hari ini adalah hari jadi saya. Hari ulang tahun saya ke ... berapa ya ? ah, malu menyebutkannya.
Rabu, 30 Januari 2013
Cara Memperlancar Rejeki
Ternyata yang namanya setan itu jenisnya banyak loh, ada yang disebut : setan pocong, genderuwo, kuntilanak, wewe gombel, sundel bolong, dedemit, suster ngesot, dokter ngesot, pasien ngesot *hihi. Tapi, tau gak ? kalau belakangan ini ada setan yang hobinya berkeliaran dimall-mall. Kok bisa sih ?, iya dia kadang bisa ngedon di tempat-tempat yang dianggap stategis buat ngegoda manusia. Namanya biasa disingkat SK. Ini bukan nama stasiun radio SK (Suara Kejayaan) yang terkenal banyak melahirkan pelawak seperti : Warkop DKI, Bagito Grup, Patrio, Diamor, Tukul Arwana, Temon, Abdel,
Taufik Savalas, Hary De Pretes, Ulfa Dwiyanti, Yadi, Mucle, Kiwil, emm siapa lagi ya ?, eh, bukan..., bukan itu maksudnya. Tetapi ini adalah nama salah satu setan, yang lagi naik daun di jaman ini, yang membuat salah satu teman saya sering sekali kesurupan oleh setan ini.
Selasa, 22 Januari 2013
Hidupkan Mimpimu
Pada hari Sabtu tanggal 19-01-2013 kemarin, saya kalap lagi. Ini terjadi bukan untuk kali pertama, tetapi kekalapan ini seperti mengulang kekalapan dengan masalah yang sama.
Saya tidak tau, mengapa saya suka kalap jika melihatnya. Padahal orang lain mungkin tidak menjadi sekalap saya, jika menghadapi hal yang sama. Kekalapan ini berarti emosi saya yang tidak bisa terkendali, emosi saya meluap-luap. Sesuatu yang 'terlalu' lah nampaknya. Sehingga ini semua memancing orang sekitar berkomentar, "busyet, dia
kalap", bisik seseorang pada temannya dengan ujung mata yang tertangkap basah
Selasa, 08 Januari 2013
Suara Lembut Sang Perayu
Suara itu masih mengaum-aum mengikuti saya, tak peduli kemana saya melangkah.
Sebenarnya saya merasa takut padanya, karena ia selalu membuntuti saya. Bersahabat dengannya, bisa jadi karena ketidaksengajaan saja atau karena saya sudah terjerat rayuan mautnya, sehingga tanpa disadari saya telah menjadi sahabat karibnya.
Langganan:
Postingan (Atom)
SAYA SUKSES - THE SECRET
The Secret - Rhonda Byrne Datangnya lebih awal. Di luar dugaan. Semesta telah bekerja begitu cepat buat saya. Ini adalah pelajaran berharga ...
-
Dalam Gerbong kereta... Perjalanan ini baru saja akan dimulai. Waktu menunjukkan pukul sepuluh tepat. Ini malam hari. Kereta Se...
-
Pernah kepikiran gak, tiba-tiba saja lagi jalan-jalan ada orang yang menawari suatu tawaran menarik, yang ternyata tawaran tersebut...